Empat Tahun Mangkrak, Pembangunan Gardu Pandang Gunung Tidar Disorot

BANGUNAN MANGKRAK : Kondisi bangunan Gardu Pandang di Gunung Tidar Kota Magelang yang mangkrak selama hampir 4 tahun (Dok Eko S for wartamagelang.com)

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) Mangkraknya bangunan Gardu Pandang di Kebun Raya Gunung Tidar selama empat tahun, disorot oleh anggota Komisi C DPRD Kota Magelang, HIR Jatmiko. Padahal bangunan Gardu Pandang sebagai upaya mendukung wisata Kebun Raya Gunung Tidar Kota Magelang.

Hal ini disampaikan Anggota Komisi C DPRD Kota Magelang, HIR Jatmiko di sela-sela menghadiri launching IKM Kota Magelang, Kamis (2/2/2023). Jatmiko mengaku, sangat menyayangkan mangkraknya bangunan tersebut.

Menurutnya, jika pembangunan Gardu Pandang tersebut membutuhkan support pendanaan hingga selesai, agar disampaikan saja saat rapat dengan Komisi C. Terlebih, kata Jatmiko, keberadaan Gunung Tidar sudah menjadi wisata andalan Kota Magelang.

“Gunung Tidar selain jadi wisata religi, juga menjadi wisata, yang kedepan dapat meningkatkan PAD juga. Tren pengunjung lama-lama sudah meningkat. Coba itu dilihat, di parkiran terminal lama, sudah penuh sekali. Makanya kalau dikemas dengan bagus, termasuk salah satunya gardu pandang akan lebih bagus dan elok untuk peningkatan destinasi wisata Kota Magelang,” tandasnya.

Jatmiko menuturkan akan mengkonfirmasi OPD terkait tentang penyelesaian pembangunan Gardu pandang tersebut. Pihaknya sendiri tidak ingin ada masalah dengan mangkraknya gardu pandang tersebut.

“Ya kita akan konfirmasikan, mangkraknya kenapa. Apakah kontraktornya, karena pekerjaannya, atau anggarannya atau apa. Intinya adalah percepatan penyelesaian pembangunan gardu pandang tersebut. Agar bisa mendongkrak kunjungan wisata Kota Magelang, terutama di Gunung Tidar,” ungkapnya.

Sementara Kepala UPT Kebun Raya Gunung Tidar, Yhan Noercahyo Wibowo membenarkan bahwa bangunan gardu pandang mangkrak karena terhenti pembangunannya. Meski demikian, Yhan, memastikan pembangunan akan dilanjutkan pada tahun 2023.

“Iya mangkrak. Informasi kami di sana, ini sudah tahun kedua. Mungkin hampir 3, 4 tahun. Jadi posisinya sekarang memang kita manfaatkan sebagai ruang publik. Sebisa mungkin ada aktivitas yang ke sana biarpun sebagai rest area sementara,” imbuhnya.

Yhan menuturkan, untuk pembangunan akan diteruskan oleh Disporapar Kota Magelang. Meski memang, kata Yhan, Gunung Tidar masuk di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang.

“Sepengetahuan kami, memang stakeholdernya ada di Disporapar. Karena asetnya ada di tempat kami, jadi untuk aktivitas pembangunannya nanti akan dilakukan Disporapar,” ucapnya.

Sementara saat dikonfirmasi tentang mangkraknya gardu pandang, Plt Kepala Disporapar Kota Magelang Septi Milna Soelistiyani mengaku pada tahun 2023 Disporapar ada anggaran untuk pembangunan tahap kedua gardu pandang Gunung Tidar. Untuk anggaran yang tersedia, kata Milna, sebesar Rp 900 juta.

“Tunggu saja karena ada anggaran Rp 900 juta, harus lelang. Harapannya setelah Lebaran bisa pemenangnya siapa, rekanannya siapa. Sudah bisa mulai karena itu butuh waktu sekitar 8 bulanan. Jangan dibahas mangkraknya kemarin-kemarin deh, yang penting sekarang ada anggarannya tahap kedua,” pungkasnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)