Dukung Pengembangan Pariwisata Borobudur, Pemerintah Siapkan Infrastruktur Terpadu

INFRASTRUKTUR BOROBUDUR : Tim Kementerian PU-PR saat mendampingi kunjungan Menko Marves Luhut B Panjaitan, Mendikbud Nadiem Makariem, dan Menparekraf Sandiaga S Uno (Dok Tim Kemenko Marves)

MAGELANG (wartamagelang.com) – Pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur menjadi perhatian besar pemerintah. Untuk itu, memastikan akan menyiapkan infrastruktur terpadu di kawasan Borobudur.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, Jum’at (12/03/2021) dalam rilis pers yang diterima wartamagelang.com mengatakan, pembangunan infrastruktur DPSP Borobudur direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya, kata Diana, juga melakukan penataan kawasan dan infrastruktur permukiman seperti pembangunan gerbang sebagai penanda masuk melalui empat koridor utama ke arah Candi Borobudur yakni Gerbang Blondo sebagai pintu masuk dari arah Semarang, Gerbang Palbapang dari arah Yogyakarta, Gerbang Kembanglimus dari arah Purworejo, dan Gerbang Klangon dari arah Kulon Progo yang telah selesai pengerjaan.

“Kemudian penataan Kampung Seni Borobudur untuk mewadahi pemindahan area parkir dan pedagang dari Zona 2 di Kompleks Candi Borobudur ke Zona 3 di Lapangan Kujon,” kata Diana.

Diana menjelaskan, selanjutnya juga sedang dilaksanakan pembangunan jaringan perpipaan untuk mendukung Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Borobudur dengan kapasitas 30 liter/detik dan 300 Sambungan Rumah (SR), pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) di 12 Desa yang dilaksanakan melalui program padat karya serta penataan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan seluas 12,5 Hektar untuk pengelolaan persampahan skala regional.

“Dukungan DPSP Borobudur lainnya adalah program pembangunan Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) sebanyak 821 unit dengan anggaran Rp 50,6 miliar. Bantuan diberikan dengan meningkatkan kualitas rumah masyarakat di sepanjang koridor tempat pariwisata melalui mendorong pengembangan usaha pondok wisata (homestay) dan usaha pariwisata lainnya bagi masyarakat di sekitar Candi Borobudur,” ujar Diana.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian memastikan bahwa untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki adalah infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran.

“Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” ungkap Hedy.

Hedy menyebutkan, dalam rangka peningkatan kualitas layanan jalan dan jembatan, pada TA 2020 Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga diantaranya menyelesaikan preservasi Jalan Pringsurat – Secang – Keprekan sepanjang 8,5 Km dan jembatan sepanjang 154,7 meter serta Preservasi Jalan Keprekan – Muntilan – Salam sepanjang 8,9 Km dan jembatan 14 meter.

Di Bidang Sumber Daya Air, pembangunan infrastruktur dikerjakan Ditjen Sumber Daya Air diantaranya membangun prasarana pengendali banjir pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto dan Sungai Serang di Pantai Glagah untuk mengurangi risiko banjir Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kulon Progo.

Terdapat empat pekerjaan yang dilaksanakan yakni pembangunan Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Barat dan Timur, prasarana banjir Sungai Bogowonto, dan prasarana pengendali banjir Sungai Serang. Infrastruktur pengendali banjir dibangun untuk melindungi dan mengamankan kawasan strategis Bandara YIA dari banjir seluas 600 Hektar dan kawasan pertanian serta permukiman di Kecamatan Temon, Panjatan, dan Wates di Kabupaten Kulon Progo serta Kecamatan Purwodadi, Bagelen, dan Ngombol di Purworejo seluas 2.000 hektare (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)