Pemerintah Siapkan Rencana Induk Pengembangan Terpadu Candi Borobudur

PENGEMBANGAN BOROBUDUR : Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Mendikbud Nadiem Makariem, Menparekraf Sandiaga S Uno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sedang mengunjungi kawasan Borobudur (Dok Tim Kemenko Marves)

MAGELANG (wartamagelang.com) – Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur dikembangkan oleh pemerintah dengan implementasi konsep pariwisata berkualitas. Secara khusus, pemerintah berkomitmen untuk tetap menjaga keutuhan dan kelestarian Candi Borobudur sebagai peninggalan bersejarah bangsa Indonesia.

Konsep pariwisata berkualitas diantaranya mulai dari aspek aksesibilitas dan konektivitas, amenitas, atraksi, dan ancillary (fasilitas tambahan). Untuk itu, guna memantau progres pengembangan DPSP Borobudur, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makariem, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Hadir juga Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti dan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Jum’at (12/03/2021) melakukan kunjungan lapangan.

Titik pembangunan yang dikunjungi terdiri atas Lahan Otorita Borobudur, Lapangan Samigaluh, Kampung Seni Borobudur atau Lapangan Kujon, Kembanglimus Community Center, Gerbang Palbapang, Manohara Study Center dan Concourse Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam siaran pers yang diterima wartamagelang.com, menjelaskan bahwa masalah utama yang tengah dihadapi Candi Borobudur adalah tekanan besar terhadap struktur candi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan wisatawan Candi, yang mencapai 8.000 orang per hari pada 2019.

Sementara, hasil studi Balai Konservasi Borobudur menunjukkan bahwa idealnya kawasan puncak Candi Borobudur hanya mampu menampung maksimal 128 pengunjung per sekali kunjungan setiap harinya.

“Saat ini pemerintah tengah melakukan penajaman dan penerapan Rencana Induk Pariwisata Terpadu Borobudur-Yogyakarta-Prambanan untuk mengembangkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur menjadi pariwisata berkualitas,” jelas Menko Luhut.

“Untuk memastikan agar dampak pelestarian Candi Borobudur ini berkelanjutan, kita akan melibatkan masyarakat secara aktif. Salah satunya peran mahasiswa, untuk memperdalam studi kawasan Borobudur sehingga tumbuh sense of belonging terhadap kawasan ini. Dengan demikian, akan tumbuh rasa bertanggung jawab untuk merawat dan melestarikan peninggalan ini hingga ke generasi mendatang,” lanjutnya.

Luhut melanjutkan, bahwa melalui kunjungan tersebut, pemerintah akan menyiapkan kawasan Candi Borobudur menjadi laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengemukakan, Candi Borobudur menyandang beberapa status, yaitu Warisan Dunia, Kawasan Cagar Budaya peringkat nasional, Kawasan Strategis Nasional, Obyek Vital Nasional, dan terakhir sebagai salah satu DPSP.

Karenanya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengedepankan pembenahan keseluruhan tata kelola dari perlindungan, sampai pemanfaatan untuk memaksimalkan potensi kawasan ini.

Mendikbud Nadiem melanjutkan bahwa ada beberapa hal yang akan diatur dalam rencana pengelolaan terpadu Candi Borobudur. Hal-hal tersebut antara lain peningkatan fasilitas interpretasi dan informasi mengenai nilai penting Kompleks Candi Borobudur, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam, pengembangkan pariwisata berkelanjutan yang mendukung pelindungan Kompleks Candi Borobudur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kegiatan konservasi cagar budaya di kawasan, serta perbaikan tata kelola.

“Pengembangan atraksi-atraksi penunjang pada sejumlah titik di sekitar Kompleks Candi Borobudur sejatinya bertujuan untuk menyebar kunjungan wisata, sehingga mengurangi beban pada Candi Borobudur itu sendiri. Hal ini harus selaras dengan semangat melindungi lansekap budaya Kompleks Candi Borobudur,” pungkas Mendikbud (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)