Disporapar Jateng Apresiasi Langkah Badan Otorita Borobudur dalam Pendampingan Wisata
MAGELANG (wartamagelang.com) – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi langkah Badan Otorita Borobudur (BOB) dalam pendampingan pelaku wisata di Kabupaten Magelang. Langkah ini sebagai sinergitas dan kolaborasi dalam membangkitkan pariwisata di Jawa Tengah.
Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah Sinung Nugroho Rachmadi, Selasa (29/09/2020) di sela-sela Self Delcare Pelaku Destinasi Wisata menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kabupaten Magelang yang dilakukan Badan Otorita Borobudur di Ketep Pass.
Menurut Sinung, deklarasi ini bagian dari satu sinergitas, antara BOB, Pemkab Magelang dan Disporapar Jateng. Deklarasi ini, kata Sinung, akan memantik kolaborasi-kolaborasi baik instituasi vertikal, horizontal, maupun jajaran yang ada di wilayah Jawa Tengah.
“Ini secara bersama-sama untuk membangkitkan pariwisata dalam kebangkitannya itu semua pihak harus mengambil peran. Jadi saya menyambut baik upaya-upaya ini terutama di dalam mendorong rintisan desa wisata. Agar ke depan ini prediksi yang disampaikan oleh para pakar bahwa kebangkitan pariwisata itu,” katanya.
Sinung menuturkan, deklrasi ini akan diawali dengan destinasi wisata yang open space, salah satunya di Magelang. Menurut Sinung, Magelang banyak menawarkan desa wisata dan punya potensi besar.
“Satu Magelang, punya potensi besar, open space. Kemudian yang kedua, kedepan 45 persen didominasi oleh milenial. ‘yuk kalau begitu dua peluang open space, milenial’ itu menjadi segmentasi yang luar biasa, bukan tidak mungkin nanti kebangkitan itu akan kita mulai dari Magelang,” tandasnya.
Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita mengatakan, sebagai persiapan menuju New Normal Tourism maka beberapa perlu dilakukan penyesuaian tata laksana kunjungan wisatawan sesuai dengan aturan dan protokol kesehatan di daya tarik wisata. Protokol kesehatan yang telah disusun pun, kata Indah, perlu disosialisasikan kepada pengelola daya tarik wisata agar bersiap dan sebagai upaya untuk memenuhi protokol tersebut.
“Jadi pemenuhan protokol tersebut akan dilakukan dan dikawal agar sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan. Pada akhirnya daya tarik wisata yang telah memenuhi protokol akan mendapatkan pengakuan berupa sertifikat Self Declare dari lembaga sertifikasi sehingga akan meningkatkan rasa kepercayaan kepada wisatawan saat berkunjung ke daya tarik wisata,” tegasnya.
Indah menyebutkan, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan sumber daya manusia yang siap menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Setelah mendapakan pelatihan dan pendampingan, kata Indah, maka pelaku pariwisata siap declare.
Indah mengemukakan, BOB melakukan pendampingan di beberapa titik di wilayah DIY dan Jawa Tengah. Rata-rata, kata Indah, mereka (pelaku pariwisata-red) cukup percaya diri menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
“Karena dengan percaya diri, mereka bisa buka lagi dan bisa optimis. Jadi, aura optimis itu, aura positif itu yang kita kuatkan mereka bisa nanti siap-ap membuka destinasinya dengan sebaik-baiknya dengan sesuai dengan protokol kesehatan” ucapnya.
“Jadi, mereka membuat supaya mereka jadi biasa dengan protokol kesehatan itu menjadi biasa bukan beban, itu yang diharapkan oleh kita semua. Dan setelah itu wisatawan perlu diedukasi, pakai masker, jaga jarak,cuci tangan, jadi tempat cuci tangan banyak. Dengan demikian, kita insya allah bisa aman dan bisa terbebaskan dari pandemic,” tukasnya (coi/aha)