Dianggap Membahayakan, Jalur Baru Khusus Sepeda di Kota Magelang Diprotes
MAGELANG (wartamagelang.com) – Rencana jalur khusus sepeda yang sedang dibangun oleh Pemerintah Kota Magelang, diprotes keras oleh Pegiat sepeda dari Kosti (Komunitas Sepeda Tua Indonesia) dan VOC (Velocipede Old Classic) Magelang. Pasalnya, jalur khusus tersebut dianggap membahayakan dan tidak memberi jaminan keselamatan kepada pesepeda.
Saat ini pengerjaan marka khusus jalur sepeda belum selesai dikerjakan. Sesuai rencana yang ada, selain marka berwarna hijau, akan dilengkapi gambar sepeda dan pembatas. Pembatas berupa water barrier dan traffic cone untuk menjamin keamanan pesepeda.
Kritikan keras dari Kosti dan VOC ini terutama pada jalur sepeda di Jalan Yos Sudarso Magelang. Pasalnya, jalur ini justru berada di sisi kanan. Padahal jalur tersebut memiliki simpangan yang cukup ramai dan dinilai berpotensi tinggi membahayakan pengguna jalur khusus sepeda.
“Pertama, saya apresiasi tinggi kepada pemerintah yang membuat jalur khusus sepeda di Kota Magelang. Namun, khusus di Jalan Yos Sudarso yang letak markanya di sebelah kanan, saya tidak setuju,” kata salah satu pegiat dari Kosti dan VOC, Bagus Priyana bersama Pakde Wotok, Kamis (10/12/2020) usai mendatangi langsung kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Magelang. Bagus sendiri diterima langsung oleh Kepala Dishub Kota Magelang, Chandra Wijatmiko Adi.
Bagus mengemukakan, marka di sebelah kanan beresiko tinggi terhadap keselamatan pesepeda. Apalagi, sistem lalu lintas di Indonesia sebelah kanan adalah untuk jalur cepat.
“Maka, idealnya jalur sepeda ada di kiri. Meskipun nanti ada pembatasnya, tapi tidak ada jaminan untuk keselamatan pesepeda. Faktor keamanan untuk pesepeda adalah nomor satu,” ucapnya.
Bagus mengaku, sebelum dirinya mendatangi Dishub Kota Magelang untuk memprotes, dirinya bersama rekan-rekannya terlebih dahulu mencoba jalur khusus tersebut. Bagus mengaku bahwa merasa negeri dan was-was saat mengendarai sepeda.
“Ngeri pokoknya saat melintasi jalur khusus itu. Intinya di sini saya mengajukan keberatan ke Dishub dengan jalur khusus sepeda di Jalan Yos Sudarso itu,” jelasnya.
Bagus menjelaskan, jalur sepeda tersebut jelas berpotensi membahayakan pesepeda. Sebab, menurutnya, kendaraan roda empat atau lebih pasti akan mepet ke kanan saat berada di belokan pertama simpang Jalan Yos Sudarso tersebut. Kondisi ini, katanya, tetap akan membahayakan pesepeda meski sudah ada penghalang berupa water barrier atau sebagainya.
“Jelas saya kritik keras. Karena saya pastikan, Dishub sendiri juga tidak akan memberi tanggungjawab apapun jika pesepeda terkena musibah akibat marka jalur khusus sepeda tetap di kanan,” tegasnya.
Kepala Dishub Kota Magelang, Chandra Wijatmiko Adi mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kritikan dan masukan dari rekan komunitas pesepeda. Dishub, kata Chandra, memang memiliki tupoksi mengatur lalu lintas, salah satunya sepeda.
“Pertama saya jelaskan, prinsip pembangunan jalan itu memerhatikan semua aspek pengguna jalan. Berdasarkan UU 22/2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, semua jalan diberikan fasilitas baik pejalan kaki maupun sepeda,” ucapnya.
Chandra menegaskan, terkait jalur khusus sepeda, sebenarnya mengintegrasikan jalur sepeda yang sudah ada di Kota Magelang. Jika jalur yang sekarang bermarka terputus-putus, menurutnya, diintegrasikan dengan adanya marka berwarna hijau.
Khusus untuk Jalan Yos Sudarso, menurut Chandra, jalur sepeda terhubung dengan Jalan Alun-alun Barat dan Jalan Tentara Pelajar serta Jalan Pahlawan. Pihaknya juga sudah mempunyai gambaran serta menghitung potensi apapun terkait jalur khusus sepeda tersebut.
“Kami tangkap kritikan pegiat sepeda soal jalur itu. Dipasang di kanan justru kami ingin memberi prioritas ke pesepeda. Potensi bahaya memang ada, tapi kami ingin merubah pola pikir bahwa, jalur cepat di sisi kanan dapat meredam kecelakaan, karena di situ ada prioritas untuk sepeda,” bebernya.
Chandra memastikan, pihaknya telah menyiapkan skema untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada pesepeda. Sesuai rencana, kata Chandra, di sepanjang jalur tersebut akan dipasang pembatas berupa water barrier dan traffic cone.
“Di jalur ini rencana kami menjadi proyek percontohan untuk bisa diterapkan di ruas jalan lain. Karena pembuatan jalur khusus ini ada tiga tahap, jalur Yos Sudarso atermasuk di tahap pertama,” tukasnya (coi/aha)