BPPTKG Minta Warga Jauhi Zona Bahaya Awan Panas Gunung Merapi

GUGURAN MERAPI : Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada 16 Agustus pukul 08.45 WIB (Dok twitter @BPPTKG)

MAGELANG (wartamagelang.com) Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memintawarga untuk menjauhi zona bahaya awan panas Gunung Merapi. Warga juga diminta tetap mengikuti rekomendasi dari BPPTKG untuk tidak beraktivitas di alur sungai Gunung Merapi.

Hal ini disampaikan Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Sabtu (16/08/2021) saat berkunjung di Pos Pengamatan Babadan Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.

Hanik mengatakan awan panas Merapi pada Senin (16/08/2021) pagi jarak luncurnya masih sama dengan guguran 27 Januari 2021 lalu yakni sejauh 3.500 meter ke barat daya.

“Kali ini jarak luncur sama yang mana pada Merapi masuk fase erupsi. Dampak pada vegetasi kita belum melihatnya,” ucap Hanik dikutip dari beritamagelang.id

Menurutnya, sebaran abu vulkanik erupsi kali ini cenderung ke arah barat. Meski demikian sebaran abu vulkanik itu tidak bisa dijadikan indikator besar kecilnya awan panas karena tergantung kecepatan arah angin.

Hanik menjelaskan, untuk mengetahui komposisi yang terkandung dalam abu vulkanik tersebut, petugas BPPTKG telah melakukan pengambilan sampel abu vulkanik di Pos Babadan.

Sementara itu, berdasar data BPBD Kabupaten Magelang hujan abu vulkanik menerpa sedikitnya 26 desa yang tersebar di 8 kecamatan.

“Butiran abu mengandung silica atau komponen butiran kaca lembut sehingga warga harus memakai masker, kacamata dan memakai baju lengan panjang untuk melindungi diri saat beraktivitas di luar,” bebernya.

Hanik mengakui, ada tidaknya erupsi Merapi lebih besar lagi, BPPTKG hingga kini belum dapat memprediksinya. Meski demikian, Hanik berharap kemungkinan tidak terjadi karena hingga saat ini tidak ada indikasi erupsi lebih besar karena kondisi kubah lava masih relatif stabil.

“Tidak ada perkembangan yang signifikan. Deformasi (penggelembungan tubuh gunung) juga cenderung menurun sejak 7 Agustus kemarin. Di samping itu Gempa Multiphase dan Vulkanik dangkal juga menurun. Sedangkan untuk guguran dan awan panas meningkat, itu indikasi merupakan fase keluarnya magma,” jelas Hanik.

Hanik juga memastikan status Gunung Merapi masih sama yakni di level Siaga dengan rekomendasi untuk keselamatan warga tetap 5 km dari puncak Merapi.

Demi menjaga keselamatan, Hanik mengimbau agar warga tetap mengikuti rekomendasi dari BPPTKG diantaranya tidak beraktivitas di alur sungai yang sudah dientukan, yakni Boyong, Gendol (Provinsi Yogyakarta), Kali Putih Krasak dan Bebeng (Kabupaten Magelang) sejauh lima kilometer.

“Itu mutlak tidak boleh ada aktivitas di alur sungai ini. Karena awan panas saat ini lebih jauh 2-3,5 km. Artinya itu sudah sesuai dengan yang sudah kami sampaikan, rekomendasi kita,” tukas Hanik (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)