BOB Siap Kembangkan Borobudur Highland Seluas 309 Hektare
MAGELANG (wartamagelang.com) – Badan Otorita Borobudur (BOB) siap mengembangkan kawasan Borobudur Highland seluas 309 hektare. Prospek investasi bernilai Rp 1 triliun lebih ini berada di Zona Otorita di Perbukitan Menoreh, 12 km ke barat dari Candi Borobudur.
Pemaparan prospek investasi Borobudur Highland ini dikemas dalam Konsultasi Publik Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Jum’at (13/03/2021) di Plataran Heritage Borobudur Kabupaten Magelang. Dihadiri oleh pihak pemerintah pusat, pemerintah daerah, KADIN, HIPMI, asosiasi industri pariwisata, dan para investor. Hadir pula Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno memberikan pengantar.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB) Indah Juanita, mengatakan, BOB adalah satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU). Dan dibentuk, kata Indah, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2017 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur.
“Salah satu amanat di dalam Peraturan Presiden adalah membangun kawasan pariwisata terpadu seluas 309 Ha di Perbukitan Menoreh yang berada di Kabupaten Purworejo, dengan akses dari Purworejo dan Kulonprogo, yang menjadi produk pariwisata baru di Kawasan Pariwisata Borobudur,” katanya.
Indah memaparkan, saat ini Borobudur Highland adalah hutan pinus di ketinggian 800 – 1000 meter di atas permukaan laut. Yakni, kata Indah, seluas 50 HA menjadi sertifikat hak pengelolaan lahan (HPL) BPOB dan 259 Ha dalam bentuk kerja sama antara BPOB dengan Perum Perhutani selama 30 tahun dan dapat diperpanjang.
“Borobudur Highland dikembangkan dengan tema Cultural Eco-resort, menyediakan 17 lot untuk investor hotel dan resort,” imbuhnya.
Indah menyebutkan, pembangunan jembatan dan gerbang masuk kawasan dipersiapkan di tahun 2021 dan tahun 2022 rencananya akan tersedia 7 lot siap bangun, dan tahun 2023 direncanakan selesai 10 lot lainnya. Total kamar resort yang dibangun, menurut Indah, sekitar 1.050 unit dan kapasitas maksimal tamu yang menginap adalah 500.000 orang per tahun.
“Angka-angka ini telah mempertimbangkan daya dukung lingkungan dan keberlanjutan lingkungan hidup,” urainya.
Indah mengutarakan, untuk mendorong partisipasi investasi swasta, BOB akan mengembangkan kawasan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pembiayaan KPBU, kata Indah, adalah senilai RP. 290 milyar yang mencakup jalur jalan, air minum, sistem pengelolaan air limbah terpusat, sistem pengelolaan sampah, telekomunikasi dan informatika, ketenagalistrikan serta tourism information center.
“Nilai infrastruktur dasar Rp 300 miliar, dan nilai investasi resort, akomodasi Rp 1 triliun dengan kapasitas 1.050 kamar resort,” ungkapnya.
Inddah menuturkan, BOB membuka peluang kepada para investor untuk berpartisipasi dalam pengembangan Borobudur Highland melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Borobudur Highland, kata Indah, dapat membangkitkan sektor pariwisata di Indonesia secara lebih cepat.
Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S Uno, dalam kesempatan tersebut menjelaskan, Kawasan Pariwisata Borobudur sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang dikembangkan secara kolaboratif, antara pihak pemerintah dan swasta, serta berbagai stakeholders terkait.
“Pengembangan Kawasan Pariwisata Borobudur sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas mencakup Destinasi Pariwisata Nasional Borobudur-Yogyakarta; Solo-Sangiran; dan Semarang-Karimun Jawa tertera di dalam Peraturan Presiden Nomor 46 tahun 2017 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur,” kata Sandiaga.
Sandiaga memastikan, pengembangan sektor pariwisata tersebut juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Dimana, kata Sandiaga, yang dituangkan di dalam Peraturan Presiden Nomor 79 tahun 2015 tentang Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Koridor Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-Grobogan; Kawasan Purworejo-Wonosobo-Magelang-Temanggung; dan Kawasan Brebes-Tegal-Pemalang.
Sandiaga menguraikan, pemerintah telah membangun Yogyakarta International Airport dengan kapasitas 16 juta penumpang. Juga jalan tol trans jawa, kata Sandiaga, yang meningkatkan aksesibilitas ke kawasan pariwisata borobudur.
“Untuk mendukung kualitas pengelola destinasi, Pemerintah juga melakukan pelatihan dan sertifikasi kepada SDM pariwisata agar bisa memberikan pelayanan prima kepada wisatawan,” sebut Sandiaga.
Sandiaga berujar, Badan Otorita Borobudur (BOB) sendiri dibentuk oleh pemerintah dengan tugas utama menjadi system integrator, investment catalyst dan project management. System integrator, kata Sandiaga, artinya BOB berkolaborasi dengan multi-stakeholders di bidang kepariwisataan. Investment catalyst artinya BOB mendorong investasi sektor pariwisata di Kawasan Pariwisata Borobudur.
“Project management artinya BOB memantau perkembangan proyek strategis nasional dan membantu koordinasi jika terdapat kendala di lapangan. Sebagai investment catalyst, BOB ditugaskan untuk membangun sebuah project kawasan pariwisata terpadu di Perbukitan Menoreh,” ucap Sandiaga (ang/aha)