Beri Kenyamanan Pengguna Jalan, Ruas Jalur Lambat Blondo-Mendut Direvitalisasi

SELESAIKAN PROYEK : Para pekerja sedang menyelesaikan proyek pengerjaan jalur lambat dan trotoar di sepanjang Blondo-Mendut (Dok Pemkab Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) – Kementerian PU-PR merevitalisasi jalur lambat dan trotoar sepanjang Blondo-Mendut menuju kawasan Candi Borobudur. Peningkatan fungsi trotoar dan juga jalur lambat untuk memberi kenyamanan para pengguna jalan juga wisatawan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bina Marga Kementerian PU Cipta Karya, Awang Nofika, Senin (29/03/2021) mengatakan revitalisasi jalur lambat dan trotoar ini juga untuk mendukung program Kawasan Setrategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.

“Untuk ruas Blondo-Mendut sepanjang 5,375 km. Terdapat fasilitas untuk tuna netra, dengan lantai bermotif khusus terpasang pada bagian tengah trotoar. Ditambah fasilitas bangku dan tempat sampah nantinya,” katanya dalam rilis pers Pemkab Magelang dikutip dari beritamagelang.id.

Awang menyebutkan, pihaknya juga merevitalisasi trotoar di Jalan Medangkamulan, Pramudyawardani, Badrawati, Balaputradewa di wilayah Kecamatan Borobudur. Hampir semua trotoar di kawasan Kecamatan Borobudur dan sekitarnya, kata Awang, ditingkatkan agar para pejalan kaki serta wisatawan aman dan nyaman.

“Adapun untuk jalur lambat hanya di jalan sepanjang Blondo mengarah ke Sawitan saja yang ditingkatkan, dengan dilakukan pengaspalan, hingga nyaman untuk dilalui sepeda kayuh non mesin,” sebutnya.

Keberadaan jalur lambat yang kini menjadi perhatian pemerintah, diapresiasi oleh Ketua Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Magelang Raya, Muhammad Sani Lais. Sani mengingatkan, jika nanti pembangunan sudah selesai maka fungsi jalur lambat tetap dijaga, yakni sebagai jalur melintas sepeda non mesin.

“Kalau itu memang buat jalur sepeda, kita selaku aktivis pesepeda tua di Kabupaten Magelang sangat berbangga mempunyai jalur sepeda yang mewah dan memadai. Dan jangan sampai berubah fungsi semacam sebagai jalur lambat motor, buat pakir mobil motor atau buat stand jualan, serta sebisa mungkin menggunakan dengan semestinya,” tandasnya.

Sani menuturkan, pihaknya memberi saran agar jalur lambat tersebut tetap diberi garis putih dan gambar sepeda di setiap beberapa meter. Maksud tersebut,kata Sani, agar semakin menguatkan fungsi jalur lambat sebagai simbol jalur sepeda.

“Dan bagi penguna jalur sepeda semestinya tetap bisa merawat falilitas yang ada. Teman-teman komunitas juga menunggu launching jalur tersebut dan berencana untuk mengadakan ngonthel bareng ketika jalur lambat tersebut sudah selesai,” tegasnya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)