Berdalih Untuk Biaya Sekolah Anak, Satpam Nekat Curi Besi Proyek KSPN Borobudur

TUNJUKKAN BB : Wakapolres Magelang Kompol Aron Sebastian didampingi Kasatreskrim M Alfan dan Kasubaghumas Iptu Ahmad Muthohir, Selasa (08/06/2021) dalam konferensi pers di Mapolres setempat (Dok Humas Polres Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Berdalih untuk membayar biaya sekolah anak, seorang satpam berinisial BD, 44, nekat mencuri 179 besi tree grate atau pelindung pohon di proyek kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Borobudur. Dalam aksinya, tersangka bertindak sendiri dan mencuri sebanyak 10 kali.

Wakapolres Magelang Kompol Aron Sebastian didampingi Kasatreskrim M Alfan dan Kasubaghumas Iptu Ahmad Muthohir, Selasa (08/06/2021) dalam konferensi pers  mengatakan, pencurian tree grate itu dilakukan tersangka sejak 23 Maret-2 Juni 2021. Tersangka BD, kata Aron, dalam pengakuannya mencuri sendirian di proyek KSPN Borobudur tepatnya di sepanjang Jalan Mayor Kusen, Borobudur dan Jalan Syailendra, Kecamatan Mungkid.

“Ungkap kasus pencurian besi pada proyek KSPN Borobudur. Awal mulanya, kami mendapat informasi dari pelaksana proyek semenjak tanggal 23 (Maret) sampai 2 Juni 2021 ditemukan beberapa besi tree grate sepanjang jalur KSPN Borobudur yang hilang,” kata Aron.

Aron menuturkan, kasus pencurian ini terungkap karena ada informasi yang masuk bahwa ada penjualan besi tree gate. Saat diselidiki, kata Aron, pada Rabu (02/06/2021) lalu, ada warga berinisial BD yang menjual besi tree gate ke salah satu tukang rongsok. BD pun ditangkap dan mengaku mencuri besi proyek itu secara bertahap.

“Dalam penyelidikan, Rabu tanggal 2 Juni menemukan adanya informasi mengenai seseorang yang menjualbelikan besi kepada tukang rongsok. Polres Magelang kemudian mengungkap dan menangkap tersangka inisial BD, pekerjaan satpam. Yang mana merupakan tersangka tunggal kasus pencurian ini,” tandasnya.

Aron mengungkapkan, sebelum beraksi, tersangka telah lebih dulu menyurvei calon lokasi. Sedangkan untuk waktu beraksi, kata Aron, dilakukan tersangka pada dini hari saat keadaan telah sepi.

“Sudah disurvei diamati. Jika situasi sepi , maka yang bersangkutan mengambil secara diam-diam. Pelaku melaksanakan aksinya di waktu subuh. Dalam beberapa hari, selang 2-3 hari pelaku mengambil 2-3 bongkahan besi tree grate yang ada di lokasi menggunakan sepeda motor,” sebutnya.

Aron menyebutkan, tersangka telah mengambil 179 tree grate yang telah terpasang. Untuk total kerugian, kata Aron, mencapai ratusan juta rupiah.

“Yang dicuri di sepanjang Jalan Mayor Kusen sampai Jalan Syailendra. Total ada 179 yang hilang. Total kerugian kurang lebih Rp 152 juta,” paparnya.

Sementara, tersangka BD kepada wartawan, mengaku dirinya sengaja mencuri karena terhimpit kebutuhan ekonomi. Terlebih, kata tersangka, anaknya akan masuk ke SMP sehingga membutuhkan biaya.

“Saya menjual besi tree grate itu ke tukang rongsok. Saya sudah jual 10 kali, bertahap. Total 179, besi belum terpasang sempurna. Uangnya buat ekonomi, anak saya mau berjalan (masuk) SMP,” ucapnya.

Tersangka juga mengaku, awalnya bingung untuk menjual besi tersebut. Namun akhirnya memutuskan menjual ke tukang rongsok.

“Keadaan ekonomi. Pulang ke rumah, saya juga bingung mau diapakan besi ini. Lalu saya kepikiran ada bodem ini, saya pukuli sampai hancur lalu saya jual di daerah Magelang. Per kilonya Rp 4.200. Jual yang pertama sebelum puasa,” akunya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)