Bapaslon Boleh Kampanye Tatap Muka, Maksimal Diikuti 50 Orang
MAGELANG – Meski di masa pandemic covid-19, Tim Sukses Bakal Pasangan Calon(Bapaslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang Tahun 2020 diperbolehkan untuk berkampanye tatap muka. Namun, terbatas untuk diikuti maksimal 50 orang dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Magelang Bambang Sarwodiono mengatakan, sesuai tahapan, jadwal kampanye akan dilaksanakan selama 71 hari, dimulai pada tanggal 26 September-5 Desember 2020 mendatang. Kegiatan kampanye tatap muka seperti biasa, kata Bambang, masih diperbolehkan namun dengan penambahan aturan.
“Seperti untuk pertemuan terbatas itu maksimal hanya boleh dihadiri 50 orang saja. Pertemuan rapat umum diadakan sekali saja dengan maksimal 100 peserta. Kegiatan kampanye tersebut dilaksanakan harus tetap dengan mematuhi protokol kesehatan. Seluruh pelaksana, peserta wajib memakai masker, pengecekan suhu, dan menjaga jarak,” katanya kemarin.
Bambang menuturkan, KPU telah menyarankan kampanye dilakukan secara daring atau virtual tanpa kerumunan. Namun demikian, menurut Bambang, tim bapaslon tetap memberitahukan kegiatan kampanye kepada Bawaslu, KPU, serta kepolisian, sehingga kampanye dapat diawasi.
“Kampanye online atau daring lebih disarankan,” imbuhnya.
Bambang menyebutkan, untuk debat kandidat calon, KPU Kota Magelang akan memfasilitasi sebanyak tiga kali pelaksanaan. Dalam debat tersebut, kata Bambang, terdapat pembatasan peserta dengan jumlah peserta hanya sebanyak 50 orang.
“Kemudian debat publik, KPU tetap memfasilitasi tiga kali. Ada pembatasan. Peserta yang diundang untuk mengikuti debat publik adalah 50 orang maksimal untuk seluruh paslon, sehingga apabila ada dua paslon, itu dibagi dua,” tandasnya.
Bambang menyebutkan, untuk pelaksanaan waktu debat publik akan dikomunikasikan dengan tim kampanye para bapaslon. Debat sendiri, kata Bambang, akan disiarkan secara live melalui media online atau melalui lembaga penyiaran publik atau swasta, sehingga masyarakat yang ingin mengikuti bisa melihat langsung.
“Di luar ruangan, juga dipasang layar. Biar semua dapat melihat tanpa harus masuk ruangan,” tukasnya (coi/aha)