Bahasa Indonesia di Tengah Kemajuan Teknologi dan Globalisasi

Ilustrasi

Ilustrasi Bahasa Indonesia di Tengah Kemajuan Teknologi dan Globalisasi

Teknologi digital telah mengubah cara kita berkomunikasi. Media sosial, aplikasi pesan instan, dan platform konten seperti TikTok, YouTube, dan Instagram mendorong penggunaan bahasa yang lebih singkat, informal, dan sering kali tercampur dengan bahasa asing. Istilah-istilah seperti “upload,” “share,” “like,” dan “comment” sudah menjadi bagian dari keseharian, bahkan sering menggantikan padanan Bahasa Indonesia yang sebenarnya.

Selain itu, kecanggihan kecerdasan buatan (AI) dan mesin penerjemah juga turut memengaruhi. Banyak orang lebih memilih menggunakan Google Translate atau ChatGPT untuk menerjemahkan dokumen daripada mempelajari Bahasa Indonesia secara mendalam. Jika dibiarkan, hal ini dapat mengurangi kemampuan generasi muda dalam menggunakan bahasa nasional dengan baik.

Globalisasi membawa arus pertukaran budaya dan bahasa yang semakin cepat. Bahasa Inggris, sebagai bahasa internasional, mendominasi berbagai sektor mulai dari pendidikan, bisnis, hingga hiburan. Sekolah-sekolah berbasis internasional semakin banyak, dan banyak orang tua lebih bangga jika anak mereka fasih berbahasa Inggris dibandingkan dengan Bahasa Indonesia.

Namun, di balik tantangan ini, globalisasi juga membuka peluang bagi Bahasa Indonesia untuk dikenal di dunia secara internasional. Beberapa universitas di luar negeri sudah membuka program studi Bahasa Indonesia, dan beberapa negara seperti Australia, Jepang, dan Korea Selatan memasukkan Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang diajarkan di sekolah. Ini menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi bahasa yang diakui secara global.

Agar Bahasa Indonesia tetap relevan di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi, maka diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Seperti pendidikan yang kuat, peran media dan konten kreatif seperti media massa, youtuber, dan influencer harus lebih aktif menggunakan Bahasa Indonesia yang baik, sekaligus mempopulerkan istilah-istilah lokal daripada langsung mengadopsi bahasa asing. Selain itu, film, musik, dan sastra Indonesia juga harus terus didorong agar semakin banyak konten berkualitas yang memperkaya kosakata Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia adalah warisan budaya yang harus dijaga. Di tengah pesatnya teknologi dan globalisasi, kita tidak boleh kehilangan jati diri hanya karena terlena dengan kemudahan bahasa asing. Dengan kerja sama antara pemerintah, pendidik, media, dan masyarakat, Bahasa Indonesia tidak hanya akan bertahan, tetapi juga bisa menjadi bahasa yang diakui di kancah internasional. Seluruh warga Indonesia harus bangga menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam ranah profesional.

Penulis Opini: Ariani Putri Astuti

Editor : Freddy Sudiono Uwek

(wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)