Aktivitas Vulkanik Meningkat, Ada Guguran Lava Pijar di Gunung Merapi

GUGURAN LAVA : Kondisi Gunung Merapi yang terekam oleh dokumentasi BPPTKG menunjukkan adanya guguran lava (Dok istimewa)

MAGELANG (wartamagelang.com) Gunung Merapi terus menunjukkan peningkatan aktivitas pada Senin (04/01/2021) pukul 19.52 WIB. Hal ini terlihat dengan adanya guguran lava pijar yang terpantau kamera CCTV.

Kepala BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi, Hanik Humaida, Senin (04/01/2021) dalam rilis persnya menyampaikan bahwa tingkat aktivitas vulkanik Gunung Merapi terpantau masih tinggi. Peningkatan aktivitas, kata Hanik, terpantau dari data kegempaan dan deformasi sejak tanggal 22 Desember 2020.

Manifestasi dari peningkatan aktivitas ini, menurutnya, terlihat pada Senin malam (04/01/2021) pukul 19.52 WIB, dimana terjadi guguran yang terpantau dari kamera CCTV di sisi barat daya Gunung Merapi dan kamera thermal di stasiun Panguk.

“Video dari CCTV mode nightview menampilkan pendaran sinar yang diduga adalah lava pijar. Hasil pengamatan ini didukung dengan foto DSLR dan foto dari Pos Kaliurang yang menunjukkan rona merah di lokasi yang sama,” katanya.

Hanik mengemukakan, bertepatan dengan pengamatan kejadian tersebut, jaringan seismik Gunung Merapi merekam gempa guguran.

“Pada tanggal 4 Januari 2021 pukul 19.50 WIB terjadi guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik. Suara guguran terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan,” imbuhnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Hanik menyimpulkan bahwa lava pijar telah muncul di dasar Lava 1997. Sinar yang teramati sebelumnya yaitu pada tanggal 31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB, bisa jadi merupakan indikasi awal akan munculnya api diam dan lava pijar.

Hanik mengapresiasi bantuan dari para pihak yang telah berbagi informasi terkait aktivitas Gunung Merapi.

“Informasi ini sangat berguna bagi pemantauan aktivitas Gunung Merapi saat ini,” ujarnya.

Hanik mengimbau masyarakat untuk meningkatakan kewaspadaan akan aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat diharapkan untuk tetap mengikuti arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat, serta selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya.

Terkait dengan kejadian ini, BPPTKG belum merevisi rekomendasi aktivitas Gunung Merapi dimana daerah potensi bahaya masih dalam jarak maksimal 5 km dari puncak Gunung Merapi (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)