764 Pekerja, Digandeng Pemkot Magelang dalam Padat Karya

SERAHKAN : Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyerahkan peralatan padat karya kepada perwakilan pekerja dalam program padat karya (Dok Prokompim Kota Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Sebanyak 764 pekerja di Kota Magelang yang terdampak covid-19, digandeng Pemkot Magelang dalam program padat karya. Program ini serentak dilaksanakan di 17 Kelurahan di Kota Magelang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gunadi Wirawan, Senin (26/10/2020) disela-sela pembukaan program padat karya di Aula Kampung Tulung, Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, mengatakan bahwa pada tahun ini, ada dua program yang dikolaborasi yakni Padat Karya Non Bahan yang diinisiasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Padat Karya Program Pemulihan Ekonomi dari Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Untuk kegiatan padat karya Non Bahan yang dilaksanakan oleh Disnaker, kata Gunawan, menyerap tenaga kerja sebanyak 544 orang dengan total upah sebesar  Rp 451.350.000.

“Dengan rincian mandor dua orang per kelurahan masing-masing Rp 60.000 dan pekerja 30 orang per kelurahan masing-masing Rp 55.000. Belanja Material seluruhnya Rp 154.635.000, dan belanja perlengkapan dan peralatan sebesar Rp. 119.706.000,- untuk 17 lokasi kegiatan padat karya,” katanya.

Sedangkan untuk kegiatan padat yang dilaksanakan oleh DPUPR, menurut Gunawan, menyerap tenaga kerja sebanyak 220 orang dengan total upah sebesar Rp 179.304.000. Tujuan padat karya antara lain menyediakan lapangan kerja sementara dan mendayagunakan tenaga kerja penganggur/setengah penganggur dari keluarga yang terdampak Covid-19 di Kota Magelang.

“Pekerja adalah warga setempat yang telah ditentukan berdasarkan hasil musyawarah dengan pihak kelurahan, serta 8 titik lokasi padat karya program pemulihan ekonomi yang telah disurvei oleh DPUPR,” paparnya.

Gunawan mengemukakan, program ini menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat/tenaga kerja melalui upah pekerja serta untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi bagi masyarakat Kota Magelang. Selain itu, untuk mendukung program Pemerintah Kota Magelang mengurangi kemiskinan dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

Adapun padat karya dilaksanakan serentak di 17 kelurahan dan 8 titik lokasi yang sudah ditentukan. Untuk padat karya non bahan, antara lain mengerjakan pembersihan walet/lumpur, saluran-saluran/gorong-gorong, pembersihan sungai, termasuk pembersihan lokasi tangan longsor dan sebagainya. Sedangkan untuk padat karya program pemulihan ekonomi, diantaranya membangun saluran Kalikota Segmen 1 di Pintu Air Kedungasari-sis utara Masjid Agung, segmen 2 di sisi selatan Bank Jateng-Jalan Pajajaran, segmen 3 di Jalan Pajajaran-sisi selatan Aspol Jagoan dan lainnya.

Sementara, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito memastikan bahwa padat karya bukan sekadar memberikan pekerjaan sementara. Namun juga, menurutnya, adalah kesempatan untuk mengasah dan melatih keterampilan warga yang beluim bersempatan memiliki pekerjaan tetap.

“Di lain pihak, kegiatan ini adalah upaya memelihara sarana dan pra sarana infrastruktur serta lingkungan untuk menunjang kegiatan masyarakat,” katanya.

Sigit mengakui, di tengah pandemi ini, program padat karya semakin dirasa penting sebab ada banyak diantara warga Kota Magelang yang kehilangan pekerjaan, atau terhenti usahanya karena perekonomian yang secara global memang tengah melambat. Tahun ini pekerjaan difokuskan untuk membersihkan saluran air, sungai dan gorong-gorong. Hasil pekerjaan ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat, terutama untuk mengantisipasi musim penghujan.

“Oleh karena itu, saya berharap dengan kegiatan ini selama 15 hari serentak di 17 kelurahan dengan melibatkan lebih dari 500 pekerja, dapat membantu pemulihan ekonomi masyarakat khususnya bagi yang terdampak pandemi Covid-19 dan mempercepat gerak roda perekonomian daerah,” tukasnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)