Warga Isoman Dapat Bantuan dari Komunitas “Isoman Iso”
Magelang (wartamagelang.com) – Komunitas “Isoman Iso” adalah komunitas sosial yang khusus mendampingi warga yang sedang isoman di wilayah Kabupaten dan Kota Magelang . Komunitas ini terbentuk karena banyaknya warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19.
Dibentuk pada pada awal Juli 2021 lalu, KOmunitas “Isoman Iso” berawal dari keprihatinan atas lonjakan kasus aktif Covid-19, yang membuat warga yang terpapar Covid-19 namun bergejala ringan (OTG) harus menjalani isolasi mandiri.
“Sejak dibentuk, sudah sekitar 100 warga yang mendapat bantuan dari komunitas ini yang berasal dari berbagai Kecamatan di Kabupaten dan Kota Magelang. Komunitas ini selain membantu memberi bantuan sembako, juga kebutuhan ibu dan anak, lansia, obat-obatan, vitamin dan sebagainya,” kata Adhang Legowo, Koordinator “Isoman iso” yang ditemui di sekretariat Isoman Iso, Di Dusun Nepak, Desa Bulurejo, Mertoyudan.
Adhang mengatakan, awalnya “Isoman Iso” ini hanya diperuntukkan untuk anggota komunitas Jawilan Kemanusiaan, Berbagi Nasi Magelang, dan Jamaah Kopdariyah saja yang saat itu menjalani isoman. Namun melihat perkembangan banyak warga sekitar yang menjalani isoman, maka diperluas ke seluruh Kabupaten dan Kota Magelang.
Komunitas ini mendata orang-orang yang isoman memakai pesan melalui wa yang berisi google form yang bisa diisi. Google form itu beralamat di https://forms.gle/1zwPc4JVLH4mThNH9 .
“Data itu langsung diisi oleh pasien yang sedang isoman, sehingga kami bisa mengetahui apa saja kebutuhan yang diperlukan. Tidak hanya sembako yang biasanya sudah dipenuhi oleh Satgas Jogo Tonggo, tapi juga kebutuhan lain yang hampir tidak pernah terpikirkan. Misal susu untuk balita, pembalut wanita, popok bayi dan dewasa, inhaler, minyak kayu putih, pulsa HP, pulsa listrik sampai LPG,” tambah Adhang.
Komunitas “Isoman Iso” ini juga mendata pendatang yang juga menjalani isoman di wilayah Magelang. Karena mereka biasanya tidak tercatat di Satgas Jogo Tonggo sehingga tidak mendapatkan bantuan.
“Kendala yang dihadapi Komunitas “Isoman Iso” adalah tenaga relawan yang belum tercukupi. Lokasi pengiriman bantuan juga jauh, pernah sampai kecamatan Windusari dan Ngablak. Kami berharap, Komunitas “Isoman Iso” ini nantinya ada di setiap kecamatan, sehingga distribusi bantuan bisa terdistribusikan lebih cepat,” pungkas Adhang (wq)