Tertunda Dua Tahun Akibat Pandemi Covid-19, MTQ Kota Magelang Kembali Digelar

UNJUK KEMAMPUAN : Salah satu peserta menunjukkan kemampuannya dalam Musabaqah Tilawatil Quran atau MTQ tahun 2022 Kota Magelang (Dok Prokompim Kota Magelang)

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) Setelah tertunda dua tahun akibat pandemi Covid-19, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tahun 2022 Kota Magelang kembali digelar, 21-22 Juni 2022. Lomba yang diadakan di Pendopo Pengabdian dan masjid di sekitarnya itu diikuti oleh 142 orang untuk kategori pelajar SD-SMP-SMA dan 85 orang untuk kategori masyarakat umum.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Magelang Hadi Sutopo menjelaskan, MTQ tahun ini melombakan katogori tilawah putra dan putri, tartil putra dan putri. Lalu kategori umum di antaranya lomba tilawah putra dan putri dan hifdzil putra dan putri.

“Hari pertama lomba ini untuk kategori pelajar, dan hari kedua besok untuk umum. Ke depan kita harapkan peserta lebih banyak dan berjenjang dari perwakilan sekolah di kelurahan sampai kecamatan,” kata Hadi, saat pembukaan MTQ di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Selasa (21/6/2022).

Para pemenang MTQ tahun ini selanjutnya akan mewakili Kota Magelang ke MTQ tingkat provinsi. Selain itu, pemenang MTQ tahun sebelumnya juga akan diikutsertakan ke tingkat provinsi apabila usia masih mencukupi.

“Mudah-mudahan MTQ ini bisa terselenggara dengan baik, melahirkan anak-anak/generasi yang berakhlaqul karimah,” harap Hadi.

Wakil Wali Kota Magelang M. Mansyur menuturkan, melalui MTQ ini diharapkan para peserta dapat berkompetisi dengan baik, dan memperoleh pengetahuan. Ini menjadi salah satu upaya untuk menciptakan generasi yang memiliki keselarasan keimanan dan intelektual.

“Yang terpenting dengan MTQ ini, seluruh pelajar, khususnya yang beragama Islam, dapat menghiasi diri dengan akhlaqul karimah. Generasi yang punya “Otak Jerman, Hati Mekkah”, selaras antara intelektual dan emosi batiniah,” kata Mansyur.

Menurutnya, peningkatan kualitas kehidupan beragama sangat membutuhkan perhatian secara khusus. Hal ini mengingat agama mempunyai kedudukan dan peran yang strategis sebagai landasan spiritual, etika dan moral dalam bermasyarakat, bangsa dan negara.

“Pembangunan bidang agama, yang dipadukan dengan bidang lainnya, diharapkan dapat mewujudkan manusia yang berkualitas, beriman dan berkesinambungan antara dimensi rohaniah dengan materiil,” tukasnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)