Sinergi Kominfo dengan Mafindo Magelang Raya Selenggarakan Kelas Kebal Hoaks Magelang

Peserta Kelas Kebal Hoaks sedang berdiskusi dalam kelompok memecahkan soal contoh-contoh hoaks. Sabtu (20/8/2022). Ayik Teteki

Peserta Kelas Kebal Hoaks sedang berdiskusi dalam kelompok memecahkan soal contoh-contoh hoaks. Sabtu (20/8/2022). Foto: Ayik Teteki/Mafindo

Magelang (wartamagelang.com) – Survei dari Katadata Insight Center (KIC) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan bahwa 45,4% responden menyatakan keberadaan informasi yang salah atau hoaks merupakan permasalahan serius. Ada kebutuhan soal menghentikan atau meminimalisir paparan hoaks karena dampak buruk dari hoaks dan seringkali memakan korban baik material maupun non material. Pertanyaannya kepada siapa baik aktor atau lembaga tanggung jawab soal hoaks ini dibebankan?

Pada bulan Januari lalu, kedua lembaga ini merilis hasil survei yang menyebutkan bahwa sebanyak 63,1% responden menyatakan bahwa Kominfo menjadi lembaga yang paling diharapkan untuk menindak hoaks yang beredar di masyarakat. Selanjutnya, walau hasil terpaut cukup jauh, ada 31,9% responden mengakui bahwa penghentian hoaks merupakan tugas seluruh warga negara. Menyusul kemudian, sebanyak 26,5% penghentian sebaran hoaks dilakukan oleh TNI/ Polri, dan sebanyak 19,4% penghentian oleh lembaga pers dan penyiaran. Penghentian hoaks juga diharapkan dapat dilakukan oleh presiden (17,8%), perusahaan platform jejaring online (15,1%), jurnalis 9,6%, tokoh masyarakat lokal 7,1%, BIN 5,9%, dan pemimpin agama sebanyak 5,7% . Dari hasil survei tersebut dapat diringkas bahwa upaya untuk menghentikan hoaks yang massif dalam media informasi dan komunikasi digital sekarang ini memerlukan sinergitas dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat (warga negara), pihak swasta, maupun CSO (civil society organisation).

Salah satu sinergi yang dapat dibangun adalah kolaborasi pihak pemerintah dengan CSO adalah melakukan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kompetensi kepada warga negara wacana tentang hoaks, mengenalinya dan bagaimana bisa melakukan pengecekan apakah suatu informasi itu hoaks atau bukan. Sinergi ini yang kemudian terwujud dengan adanya kegiatan Kelas Kebal Hoaks di beberapa wilayah di seluruh Indonesa, yang merupakan kerja sama antara Kominfo, SiberKreasi, dan Mafindo.

Kelas Kebal Hoaks (KKH) yang dilaksanakan di Magelang merupakan KKH keempat yang dilaksanakan secara luring. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 20 Agustus 2022 di Grand Artos & Convention Magelang, dimulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB dengan merangkul Mafindo Wilayah Magelang Raya. Hadir lebih dari 40 peserta dari beragam latar belakang, baik dari komunitas masyarakat maupun lembaga pemerintah non strukural yaitu Berbagi Nasi Magelang, Relawan Mafindo Magelang Raya, Senat Mahasiswa STMIK Bina Patria, Hima Ilkom Universitas Tidar, PC IPPNU Kab. Magelang, Dewan Kerja Cabang Pramuka Kab Magelang, ORARI Magelang, Komunitas Pager Piring Magelang, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Magelang, Bawaslu Kota Magelang, Bawaslu Kab. Magelang, KPU Kota Magelang, dan KPU Kab. Magelang.

Materi Kelas Kebal Hoaks di Magelang disampaikan oleh Aribowo Sasmito, Co-Founder and Fact-Check Specialist Mafindo untuk materi cek fakta. Sedangkan materi pengenalan Mafindo disampaikan oleh Mufida Tri Nastiti, fasilitator utama sekaligus pengurus Mafindo Magelang. Selain itu beberapa relawan Mafindo Magelang menjadi co-fasilitator untuk mendampingi peserta dalam kelompok-kelompok kecil selama kegiatan berlangsung.

Annisa, salah seorang peserta Kelas Kebal Hoaks merasa mendapatkan wawasan baru yang belum pernah didapatkan sebelumnya seputar periksa fakta dan terkait dengan hoaks itu sendiri. “Semoga kedepannya kelas serupa dapat diselenggarakan kembali karena kegiatan ini sangat luar biasa ditambah dengan materi dan narasumber yang keren pastinya. Tidak hanya ilmu saja yang didapat namun juga teman baru dan pengalaman yang amazing. Indonesia Makin Cakap Digital!”, ungkapnya bersemangat.

Komentar positif atas kegiatan ini juga disampaikan oleh Dika, relawan Mafindo Magelang Raya sekaligus co-fasilitator dalam kegiatan ini. “Kegiatan ini dapat lebih meningkatkan mutu kebal hoaks bagi para kaum muda dan memberikan pengalaman untuk mengatasi hoaks yang makin merajalela”, ungkap Dika.

Antusiasme warga Magelang untuk dapat mengikuti Kelas Kebal Hoaks ini cukup bagus, terlihat dari banyaknya pendaftar yang akhirnya hanya bisa masuk di daftar tunggu atau peserta cadangan, karena kuota peserta terbatas. Tentunya ini menjadi PR bagi Kominfo dan Mafindo Wilayah Magelang Raya untuk juga terus menguatkan literasi digital, termasuk keterampilan melakukan cek kebenaran suatu informasi bagi warga Magelang. Kegiatan ini semacam memberikan imun terhadap hoaks yang dibangun atau ditumbuhkan kepada setiap warga negara atau untuk melahirkan aktor-aktor penangkal hoaks. Semakin banyak warga yang mendapatkan wawasan tentag hoaks maka harapannya akan semakin besar kekuatan untuk menghentikan laju sebaran hoaks.

Oleh: Ayik Teteki (Relawan Mafindo Magelang Raya). (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)