Sambut Datangnya Ramadhan, Komunitas Sepeda Tua Gelar Tradisi Padusan Onthel

SIRAMKAN AIR : Pemilik Golden Dragon sekaligus Gubernur Kota Tua Magelang, Bagus Priyana, menyiramkan air kepada salah satu anggota komunitas sepeda tua VOC Bike (Cahyono W/wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) Menjelang datangnya bulan ramadhan, tradisi padusan atau mandi menyucikan diri sebagai kearifan lokal, banyak dilakukan oelh masyarakat. Tidak terkecuali salah satu Komunitas pecinta sepeda tua yakni Velocipede Old Classic (VOC) Bike Kota Magelang.

Tetapi, padusan yang dilakukan komunitas ini berbeda. Bukan para pemilik sepeda onthel melakukan padusan, tetapi sepeda-sepeda tua miiknya yang dimandikan, Padusan Onthel pada Minggu (11/04/2021). Jumlah sepeda yang dimandikan ada 20 unit, termasuk salah satu sepeda Golden Dragon, milik Bagus Priyana.

Sepeda Golden Dragon rangkanya  terbuat dari kayu jati dan besi baja. Sepeda  ini merupakan replika karya Pierre dan Ernest Michaux dari Perancis di tahun 1863. Sepeda ini mempunyai bobot berat mencapai 30 kg, panjang dari ujung roda belakang hingga roda depan mencapai 175 cm. Sementara tinggi sepeda tersebut dari setang hingga tanah 125 cm.

Adapun air yang digunakan untuk ‘Padusan Onthel’ tersebut, diambilkan dari sumber mata air Gendhing yang ada di Dusun Ganjuran, Desa Sukorejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Prosesi Padusan Othel, diawali dengan iring-iringan sepeda kuna dari jalan utama menuju mata air Gendhing. Iring-iringan ini diikuti denting bunyi-bunyian dari kunci pas, kunci ring, bel sepeda  dan lainnya.

Prosesi Padusan Onthel juga dibalut dengan performance art dari salah satu anggota komunitas tersebut. Yakni prosesi saat mengambil air dan membasuh sepeda-sepeda tersebut.

Ketua Velocipede Old Classic (VOC) Bike Kota Magelang, Jujuk  Arya Seno Pramudiarto, Minggu (11/05/2021) disela-sela acara mengatakan, kegiatan tersebut merupakan spontanitas dari para anggota VOC Bike Kota Magelang menyambut bulan Ramadan. Selain itu, lata Arya, pihaknya juga ingin membantu masyarakat setempat dalam membersihkan sumber air, yang dikenal dengan sebutan ‘Ndas Gendhing’

“Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk mengenalkan  mata air Gendhing sebagai obyek wisata agar bisa dikenal oleh masyarakat luas,” tukasnya (yas/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)