Ribuan Seniman Desa dan Masyarakat Tampil di acara Gamelan Kolosal Semarang

Foto: Diskominfo Jateng

Acara Gamelan Kolosal di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu (14/8/2022) pagi, Foto: Diskominfo Jateng

SEMARANG (wartamagelang.com) – Rancak dan atraktifnya penari jatilan atau kuda lumping di acara Gamelan Kolosal di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu (14/8/2022) pagi, membius Naya (6). Seketika, Naya dengan luwes mengikuti lincahnya gerakan para penari jatilan.

Kecintaanya terhadap jatilan memang sudah terpupuk sejak ia berumur tiga tahun. Sejak kecil Naya kerap kali menonton jatilan yang digelar di hajatan-hajatan tetangga dan terpukau dengan aksi luar biasa para pemainnya.

Tak heran, jauhnya jarak dari Dusun Bakal Kabupaten Temanggung ke Semarang, ia tempuh bersama keluarga dan teman-temannya untuk menonton atraksi penari jatilan, pada acara Gamelan Kolosal. Sekaligus, mendukung para penari jatilan dari desanya, yaitu Sanggar Seni Wahyu Eko Budoyo.

Naya pun mengaku, kelak saat dewasa ia ingin menjadi bagian dari penari jatilan.

“Suka banget sama jaranan. Besok kalau udah besar ingin juga menari jaranan di sanggar desa” ujarnya.

Sandy (20), koordinator penari jatilan sanggar seni Wahyu Eko Budoyo Dusun Bakal, Desa Campurejo Kabupaten Temanggung yang ikut menari bersama, merasa senang akan antusias warga terhadap tari jaranan dan gamelan. Ia pun berterima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo karena sebelumnya, telah memberikan bantuan seperangkat gamelan untuk desa setempat.

“Terima kasih Bapak Ganjar telah memfasilitasi kita dengan bantuan Gamelan komplet, sangat membantu kami pentas dengan maksimal,”paparnya.

Menurut Sandy, bantuan gamelan tersebut sangat bermanfaat dan membuat kesenian di desanya kian berkembang. Bahkan, banyak generasi muda, salah satunya Naya, yang ikut berlatih dan tertarik mendalami gamelan dan jatilan.

Gamelan Kolosal merupakan salah satu rangkaian acara menyemarakkan HUT ke-72 Jateng. Lebur jadi satu, 450 penari jatilan dan masyarakat flashmob Jaranan, diiringi gema gamelan yang dimainkan apik oleh 600 pengrawit.

Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo pun terbius dan ikut membaur mengikuti flashmob Jaranan. Meski baru kali pertama menari Jaranan lengkap dengan kuda lumping, ia tampak gemulai dan lincah.

Atikoh pun mengapresiasi antusiasme warga yang hadir. Dia berharap warga semakin mencintai gamelan dan budaya lokal.

“Antusias warga luar biasa, dari anak-anak sampai dewasa tampak menikmati dan mengikuti. Semoga gamelan dan budaya lokal semakin dicintai dan eksis,” bebernya.

Untuk HUT ke-72 Jateng, Atikoh berharap Jateng tambah gayeng, aman, mandiri, dan masyarakat saling gotong royong keluar dari krisis pandemi.

Sebelum mengikuti flashmob, Atikoh terlebih dahulu running sejauh 7,2 kilometer. Ia sengaja menempuh 7,2 kilometer untuk memperingati Hari Jadi Jateng ke-72.

Pagi itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun hadir menyapa masyarakat secara virtual langsung dari Jakarta. Ganjar menyampaikan, selain nguri-uri kebudayaan lokal, ikut menari jaranan juga menyehatkan badan.

“Yuk jangan lupa selalu hidup sehat dan mencintai budaya lokal kita ya,” pesannya dalam rilis Diskominfo Jawa Tengah yang diterima oleh wartamagelang.com. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)