Presiden Jokowi Hadiri KTT G7 di Jerman

Presiden Joko Widodo berfoto bersama dengan para pemimpin negara-negara G7 pada KTT G7 yang digelar di Schloss Elmau, Jerman, pada Senin, 27 Juni 2022. Foto: BPMI Setpres

Presiden Joko Widodo berfoto bersama dengan para pemimpin negara-negara G7 pada KTT G7 yang digelar di Schloss Elmau, Jerman, pada Senin, 27 Juni 2022. Foto: BPMI Setpres

Jerman (wartamagelang.com) – Presiden Joko Widodo tiba di lokasi KTT G7 di Schloss Elmau, Jerman, disambut oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz, Senin siang, 27 Juni 2022. Dalam sesi penyambutan resmi oleh Kanselir Jerman tersebut, Presiden hadir bersama pemimpin dari negara mitra G7 yaitu Presiden Argentina Alberto Fernández, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Senegal Macky Sall, dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.

Presiden Jokowi selanjutnya melakukan sesi foto bersama, nampak Kepala Negara berdiri di antara Perdana Menteri Jerman Olaf Scholz dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Berikutnya, Presiden melakukan sesi pertemuan G7 yang terdiri dari dua sesi.

Pada sesi pertama terlihat Presiden Jokowi kembali berada di antara Perdana Menteri Jerman Olaf Scholz dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Pada pertemuan G7 kali ini Presiden juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara yang hadir.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT G7 kali ini yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

KTT G7 ke-48 digelar di Elmau, Jerman, merupakan pertemuan tahunan negara G7 beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis. Indonesia hadir sebagai negara mitra G7 sekaligus Presidensi G20.

Presiden Joko Widodo mengajak negara-negara G7 untuk berkontribusi memanfaatkan peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia. Demikian disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri KTT G7 sesi working lunch dengan topik perubahan iklim, energi, dan kesehatan, di Elmau, Jerman, Senin, 27 Juni 2022.

“Terutama peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia, termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai litium,” ucap Presiden

Menurut Presiden Jokowi, potensi Indonesia sebagai kontributor energi bersih, baik di dalam perut bumi, di darat, maupun di laut, sangat besar. Indonesia membutuhkan investasi besar dan teknologi rendah karbon untuk mendukung transisi menuju energi bersih yang cepat dan efektif.

“Indonesia membutuhkan setidaknya 25-30 miliar USD untuk transisi energi 8 tahun ke depan. Transisi ini bisa kita optimalkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi, membuka peluang bisnis, dan membuka lapangan kerja baru,” ungkap Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden juga menyampaikan bahwa di Indonesia dan juga di negara-negara berkembang lainnya, risiko perubahan iklim sangat nyata apalagi Indonesia adalah negara kepulauan dengan 17.000 pulau. Risikonya bukan hanya mengganggu kesehatan, tetapi juga membuat petani dan nelayan dalam kesulitan.

“Dukungan semua negara G7 di Presidensi Indonesia di G20 sangat kami harapkan. Sampai bertemu di Bali. Terima kasih,” ujar Presiden mengakhiri sambutannya dalam rilis BPMI Setpres yang diterima oleh wartamagelang.com.

Turut mendampingi Presiden dalam sesi ini yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)