Peringatan 1 Tahun Perjuangan Melawan Covid-19 di RSDC Wisma Atlet

Peringatan 1 tahun perjuangan melawan covid-19 bersama RSDC Wisma Atlet, Selasa (23/3/2021). Foto: Screenshot Youtube Budaya Saya
Jakarta (wartamagelang.com) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menginisiasi gerakan hening cipta untuk memperingati perjuangan satu tahun Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran melawan COVID-19. Adapun gerakan ini dilakukan untuk mendoakan dan mengingat jasa para pahlawan kesehatan yang telah gugur dalam pertarungan melawan pandemi COVID-19.
Diketahui, RSDC Wisma Atlet Kemayoran telah beroperasi selama satu tahun. Rumah sakit ini menjadi tempat perawatan dan isolasi warga terinfeksi COVID-19. Untuk itu, Kemendikbud memberikan apresiasi atas perjuangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran melawan COVID-19 lewat gerakan hening cipta ini.
Humas Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Darmawati menyampaikan, hening cipta dari Kemendikbud diiringi alunan musik angklung yang menjadi bagian dari seni kebanggaan Indonesia. Ia menambahkan, alunan angklung ini akan bergema dari Wisma Atlet yang dimainkan oleh lebih dari 1.500 pasien COVID-19.
“Hadirnya angklung merupakan bentuk lain dari healing therapy dan hiburan bagi pasien COVID-19 di Wisma Atlet. Selain itu, sebagai upaya menggerakkan kembali roda ekonomi pelaku seni angklung yang selama pandemi sangat terdampak secara finansial,” jelas Darmawati dalam keterangan tertulisnya, seperti yang dikutip dari detik.com, Selasa (23/3/2021).
Darmawati menyampaikan, penyelenggaraan event ini tetap mengikuti koridor protokol kesehatan. Ia menambahkan, seluruh proses kegiatan dilaksanakan dengan mematuhi prokes, tidak berkerumun ataupun membuat keramaian.
Untuk pelaksanaannya, jelas Darmawati, kegiatan dilaksanakan dengan dipimpin oleh satu konduktor dari amfiteater, kemudian dipantulkan ke LED dan diikuti oleh pasien serta nakes dari balkon masing-masing di setiap tower.
“Konduktor menggunakan alat pelindung diri (APD) level 35. Kegiatan ini menunjukkan bahwa berkesenian bisa dilakukan dengan tetap menjaga jarak,” ungkap Darmawati.
Sementara itu, Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Arya Sinulingga menyampaikan apresiasi atas inisiasi Kemendikbud dalam rangka menghormati jasa pahlawan kesehatan. Menurutnya, inisiasi ini juga sekaligus menggerakkan kembali aktivitas perajin angklung dan menghibur para pasien COVID-19 secara khusus dan masyarakat Indonesia secara umum.
Arya pun menilai, peran RSDC Wisma Atlet sangat vital, khususnya dalam implementasi 3T.
“Ini juga wujud perenungan bahwa ada pengorbanan yang telah dilakukan, karenanya kita harus bangkit. Terus berusaha agar negeri ini bisa bebas dari pandemi,” pungkas Arya. (wq)