Perbedaan Waktu Imsakiyah, Taj Yasin : Toleransi Yang Terpenting

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen memimpin Rapat Penetapan Imsakiyah Ramadan bersama Kemenag Jateng, MUI Jateng, PW NU, dan Muhammadiyah di Kantor Gubernur, Kamis (08/04/2021). Foto : Simon (Humas Jateng)

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen memimpin Rapat Penetapan Imsakiyah Ramadan bersama Kemenag Jateng, MUI Jateng, PW NU, dan Muhammadiyah di Kantor Gubernur, Kamis (08/04/2021). Foto : Simon (Humas Jateng)

Semarang (wartamagelang.com) – Penetapan jadwal imsakiyah puasa Ramadan tahun ini terdapat perbedaan antara Muhammadiyah dan pemerintah. Muhammadiyah menetapkan imsak hari pertama puasa pada pukul 04.22 WIB, sedangkan Kemenag pada pukul 04.14 WIB.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyampaikan, perbedaan waktu ini tidak perlu dikhawatirkan. Pernyataan tersebut disampaikan usai memimpin Rapat Penetapan Imsakiyah Ramadan bersama Kemenag Jateng, MUI Jateng, PW NU, dan Muhammadiyah di Kantor Gubernur, Kamis (08/04/2021)

“Karena ini ranah ijtihad, waktu ini memang ada perbedaan. Kalau kita melihat kondisi saat ini, tidak ada daerah yang tidak ada penerangan, sehingga itu mengganggu falakiyah untuk menghitung apakah sudah muncul fajar sodiq atau belum. Ini kan kesulitan. Sehingga, Muhammadiyah melihatnya di minus 18 derajat, sementara kita masih menetapkan di minus 20 derajat,” terangnya dalam rilis Humas Provinsi Jawa Tengah yang diterima oleh wartamagelang.com.

Taj Yasin menekankan, perbedaan ini harus disikapi dengan saling menghormati. Jangan sampai terjadi saling menyalahkan.

“Saya mengimbau kepada masyarakat, kalau memang sudah mengikuti (salah satu) waktu (imsakiyah), misalnya Muhammadiyah, ya jangan memengaruhi kawan-kawan yang mengikuti (imsakiyah) selain Muhammadiyah. Jadi ini ranahnya ijtihad,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam literasi fikih dijelaskan bahwa orang yang mujtahid itu tidak boleh memengaruhi ijtihad orang lain. Ini seperti yang disampaikan oleh Imam Syafi’i

“Ijtihad saya, pendapat saya benar, tapi  ada kemungkinan salah dan pendapat orang lain salah, tetapi ada kemungkinan benar. Itu kita diajarkan untuk saling toleransi,” tutupnya. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)