Perajin Gerabah Berharap Penuh Pada Pengembangan Borobudur
MAGELANG (wartamagelang.com) – Para perajin gerabah di Dusun Klipoh Desa Karanganyar Kabupaten Magelang menaruh harapan besar pada pengembangan kawasan Borobudur. Mereka berharap, pengembangan kawasan membuat perajin tak perlu susah-susah mnejual dengan membawa gerabah ke dekat Candi Borobudur.
Hal itu disampaikan para perajin kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (08/04/2021) saat mengunjungi Kabupaten Magelang dalam tugasnya sebagai mandor pengembangan KSPN Borobudur.
Salah satu perajin gerabah asal Dusun Klipoh, Supoyo mengatakan, pengembangan kawasan Borobudur diharapkan bisa sampai ke daerahnya. Dengan begitu, maka Dusun Klipoh diharapkan menjadi jujugan wisatawan sebagai sentra perajin gerabah.
“Harapannya nanti masyarakat Klipoh nggak perlu menjajakan dagangannya ke Borobudur. Justru tamu-tamu bisa ditarik ke dusun kami, supaya lebih maju dan masyarakat semakin sejahtera,” katanya.
Di dusun tersebut lanjut dia, banyak masyarakat yang menekuni kerajinan gerabah. Supoyo sendiri merupakan keluarga perajin gerabah, yang telah memasuki generasi ke-10.
“Di keluarga kami, menekuni kerajinan gerabah ini sudah sejak 300 tahun lalu. Saya sudah generasi ke-10 dan nantinya akan diteruskan anak saya. Membuat gerabah merupakan panggilan jiwa, sekaligus nguri-nguri budaya,” ucapnya.
Selama ini, sudah mulai banyak wisatawan asing yang berdatangan ke dusunnya itu. Selain mencari gerabah, banyak juga diantara mereka yang ingin belajar membuat gerabah di sana.
“Sebelum pandemi sudah ramai, dari berbagai negara. Mereka yang datang ke Borobudur ke sini untuk berburu gerabah atau belajar membuat gerabah. Mudah-mudahan nanti setelah pembangunan selesai, bisa lebih ramai dan masyarakat lebih sejahtera,” ujarnya.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memastikan bahwa Dusun Klipoh memiliki daya tarik yang sangat besar. Cerita Supoyo yang memiliki sejarah 300 tahun keluarganya menekuni kerajinan gerabah, sampai saat ini masih dipertahankan.
“Ini sudah 300 tahun, dan yang menarik sampai sekarang masih seperti ini, masih tradisional. Sebenarnya daerah ini bisa dijadikan pusat industri gerabah atau keramik yang sangat menarik,” tukas Ganjar (ang/aha)