Pemindahan Makam Terdampak Tol Yogya-Bawen Hormati Adat Setempat
MAGELANG (wartamagelang.com) – Proyek Tol Yogyakarta-Bawen tidak hanya melintasi tanah ataupun rumah warga. Area pemakaman pun ikut terimbas. Nantinya, pemerintah akan menanggung biaya pemindahan jenazah, disesuaikan dengan adat yang berlaku di masyarakat.
Hal itu dikatakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Muhammad Fajri Nuqman. Menurutnya, dari identifikasi awal, banyak makam yang nantinya terlintasi Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
“Pendataan awal kami, setidaknya setiap tiga atau lima desa yang terkena, pasti ada satu (area) makam yang terkena,” ujarnya, seusai Konsultasi Publik di Desa Purwosari, Kecamatan Secang, Selasa (25/1/2022).
Fajri menyebut, pemindahan makam akan dikomunikasikan dengan pemerintah desa atau kabupaten, khususnya terkait dengan status tanah. Jika status kepemilikan tanah sudah jelas, pihak PPK akan berkoordinasi terkait lahan pengganti makam. Setelah disetujui, dan dilakukan transaksi jual beli, selanjutnya aset akan diserahkan kepada pemerintah desa atau kabupaten, untuk kemudian dilakukan pemindahan jenazah.
Dalam pemindahan jenazah, PPK Tol Yogyakarta-Bawen akan bekoordinasi dengan ahli waris, terkait tata cara pemindahan.
“Kami akan fasilitasi kebutuhan upacara, selamatan, atau ada adat yang harus dijalankan. Apakah itu harus satu-satu dipindahkan, dilaksanakan oleh kami, atau ahli waris. Itu bergantung keinginan ahli waris, agar merasa nyaman terkait pemindahan (jenazah ke area makam baru),” sebutnya.
Fajri mengatakan, koordinasi itu dilakukan untuk menghormati adat istiadat setempat.
“Karena setiap daerah memunyai nilai atau adat berbeda-beda terkait dengan pemakaman, khususnya di jateng yang sangat menghormati sesepuh keluarga dan makam secara umum,” ucapnya.
Terkait pelibatan warga lokal, sebagai tenaga kerja dalam pembangunan jalan tol, Fajri menyebut, hal itu akan dikomunikasikan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan kontraktor. Saat akan dilakukan pengerjaan konstruksi, ada komunikasi antara BPJT, kontraktor pemenang proyek, dan pemerintah desa setempat.
Kepala Desa Glagah Ombo Sudartono berharap, pemindahan makam yang terkena jalan tol Yogyakarta-Bawen, dapat dilakukan dengan baik. Apalagi, ada dua makam di kampungnya yang diperkirakan terdampak PSN tersebut.
“Ada dua makam yang terkena. Di antaranya adalah (makam) pepundhen (tokoh masyarakat) yang selalu dijaga. Kami berharap dengan semakin jelasnya (PSN), kami akan mencari jalan terbaik untuk warga,” sebutnya.
Ditanya tentang tanah pengganti untuk makam, Ombo menyebut belum mendapatkan lokasi. Namun demikian, pihaknya akan melakukan komunikasi kepada warga dan PPK terkait hal tersebut.
Dia berharap, jalan tol Yogyakarta-Bawen memberikan manfaat bagi warga desanya.
“Harapannya tak ada akses jalan desa yang hilang ketika pelaksanaan. Selain itu harapannya ada masyarakat yang terlibat dalam pelakanaan pembangunan jalan tol,” pungkasnya dalam rilis Diskominfo Jawa Tengah yang diterima oleh wartamagelang.com. (wq)