Pemakaman Sesuai Prokes di TPU Giriloyo Kini Hanya Untuk Warga Kota Magelang
KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) – Pemerintah Kota Magelang telah memberlakukan pembatasan pemakaman sesuai prokes di TPU Giriloyo. Saat ini, TPU Giriloyo hanya menerima pemakaman sesuai prokes yang merupakan warga Kota Magelang.
Hal ini seiring meningkatnya pemakaman dengan protokol kesehatan di TPU Giriloyo Kota Magelang. Data per 22 Juni 2021 disebutkan sudah ada sebanyak 23 pemakaman secara prokes, jumlah yang hampir sama dengan bulan Januari 2021 dengan 29 pemakaman dalam periode satu bulan.
Plt Kepala Seksi Pengelolaan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang, Danang, Rabu (23/06/2021) mengatakan, pemakaman secara prokes di bulan Juni terbilang tinggi dibanding bulan Mei yang hanya ada 6. Meski begitu, belum tentu yang dimakamkan secara prokes ini terkonfirmasi positif Covid-19.
“Terkait positif, suspect, probable, indikasi Covid-19, dan lainnya itu menjadi domainnya rumah sakit. Kami hanya melakukan pemakaman dengan prokes sesuai dengan permintaan rumah sakit,” katanya.
Danang menuturkan, sebagian besar yang dimakamkan ini merupakan warga Kota Magelang. Sementara untuk warga luar Kota Tidar, menurutnya, kini mulai dibatasi, karena terkait ketersediaan lahan pemakaman, peralatan atau APD, dan lain sebagainya.
Menurut Danang, tingkat keterisian lahan pemakaman saat ini sudah di atas 60 persen.
“Juga karena pandemi ini, kami tidak tahu terkait kebijakan penanganan Covid-19, utamanya pemakaman di wilayah luar Kota Magelang. Termasuk kepentingan tracing dan lainnya, sehingga kami sarankan untuk berkoordinasi dengan pemangku wilayah, seperti kepala desa dan camat setempat,” sebutnya.
Danang mengutarakan, sejauh ini petugas pemakaman masih bisa menangani proses pemakaman secara prokes Covid-19 ini. Pihaknya memiliki dua tim, masing-masing tim terdiri dari 10 orang petugas yang bekerja bergantian, mengingat selain bertugas pemakaman secara prokes juga pemakaman reguler/nonprokes.
“Sejauh ini masih bisa kita tangani. Tapi jika tren masih tidak juga turun, kami akan lakukan evaluasi. Kalau pemakaman reguler masih normal, rata-rata sekitar 2-3 pemakaman setiap hari. Meskipun pernah juga sampai 6 pemakaman per hari,” jelasnya.
Terkait tanggapan keluarga yang dimakamkan, ia menyebutkan, pemahaman keluarga sampai saat ini sudah baik dengan proses pemakaman secara prokes ini. Sehingga, tidak sampai terjadi gesekan dengan petugas pemakaman.
“Dulu sering terjadi gesekan, kami harus berdebat dulu dengan keluarga yang memaksa ikut serta pemakaman dan tidak terima juga dimakamkan secara prokes. Sekarang sudah membaik, karena kami selalu komunikasi dengan rumah sakit dan minta rumah sakit agar edukasi ke masyarakat terkait prosedur tersebut,” paparnya.
Kabid Pengelolaan PJU Pertamanan dan Pemakaman DLH Kota Magelang, Yetty Setiyaningsih membenarkan kalau tren pemakaman secara prokes meningkat. Meski begitu, luasan lahan pemakaman sampai saat ini masih mencukupi untuk pemakaman baik secara prokes maupun untuk reguler.
“Lahan masih cukup, namun kami sudah membatasi pemakaman secara prokes hanya untuk warga Kota Magelang saja dengan retribusi nol rupiah. Kalau untuk warga luar Kota Magelang harus sepersetujuan Ketua Satgas Covid-19 Kota Magelang, mengingat pentingnya tracing untuk warga luar kota, ketersediaan APD, dan sarpras pendukung pemakaman secara prokes,” ungkapnya (coi/aha)