Muhammad Ardi Amirul, Wisudawan Terbaik dengan Masa Studi 3 Tahun 10 Bulan

WISUDAWAN TERBAIK : Mahasiswa dari Prodi S1 Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan akan menjelaskan tentang beberapa hal (Dok Humas UNTIDAR)

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) Mahasiswa dari Prodi S1 Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Muhammad Ardi Amirul dari mendapat predikat wisudawan terbaik. Muhhmad Ardi Sulaiman lulus dengan IPK 3,95 dan masa tempuh perkuliahan dalam 3 Tahun 10 Bulan 15 Hari.

Ardi selama ini tinggal dengan Simbah Sakdiyah sejak Ibunya mulai bekerja di Malaysia saat usianya 8 bulan hingga saat ini. Pertemuan Ardi dengan Ibunya disaat usianya 10 dan 14 tahun. Saat ini Ardi dan Ibunya bertukar kabar melalui chat atau video call.

Putra alm. Bapak Sihit dan Ibu Siti Jariyah ini mengaku tidak menyangka bisa mendapatkan predikat ini dan sengaja tidak memberi tahu keluarganya sampai menjelang hari-H pelaksanaan prosesi Wisuda agar “surprise”.

“Ketika diberitahu pihak kampus menjadi Wisudawan Terbaik jelas kaget, tidak menyangka dan juga bersyukur. Biar menjadi kejutan Simbah dan keluarga, saya tidak memberitahu kabar ini sebelumnya sebelum acara wisuda,” kata wisudawan asal Kebumen, Jawa Tengah ini.

Menurutnya, sesungguhnya semua mahasiswa bisa mendapatkan nilai maksimal dengan memahami Rencana pembelajaran semester (RPS) yang disampaikan dosen mata kuliah pada awal perkuliahan.

“Dosen akan menerangkan rencana perkuliahan dan juga bobot nilai. Dari sini kita bisa memaksimalkan fokus pada kegiatan perkuliahan dengan bobot nilai yang tinggi atau utama namun juga tidak menganggap remeh yang lainnya,” tambahnya.

Alumni SMA Negeri 1 Rowokele Kebumen ini merupakan penerima bantuan pendidikan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) dari Kementerian. Selain itu, Ardi juga terlibat dalam beberapa penelitian bersama dengan dosennya.

Harapan Ardi semoga prestasi ini merupakan jalan awal dalam meraih impiannya menjadi pengajar di kemudian hari. Namun, satu hal yang selalu Ardi pegang teguh adalah sukses saja tidak berarti jika tidak bermanfaat bagi orang lain.

“Tabur tuai itu nyata, barangkali segala bentuk kesuksesan dan keberhasilan kita merupakan bagian dari benih-benih kebaikan kita ke orang lain, dan berlaku juga sebaliknya,” pungkasnya (had/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)