Mengenang Sejarah: Sanggar Bias dan Padepokan Seni Gubug Kebon Hadirkan Teater Inspiratif Bertema Sudirman
KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) – Pemerintah Kota Magelang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bekerja sama dengan Sanggar Bias dan Padepokan Seni Gubug Kebon mengadakan pembukaan event Museum Sudirman. Festival Museum digelar selama empat hari ke depan, sejak 1-4 Oktober 2024. Dibuka dengan beragam penampilan menarik sejak pagi dan berlanjut hingga malam hari.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Magelang, Sugeng Priyadi menjelaskan, bahwa kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan. Bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, dengan sasaran utamanya usia SMP keatas, meskipun tdk menutup kemungkinan pengenalan pula kpd anak SD kebawah. agar mereka mulai mengenal sejarah dengan cara yang menyenangkan. Selain itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk segmen yang lebih luas, mulai dari siswa SMP hingga tingkat yang lebih tinggi, guna memperdalam pemahaman mereka tentang sejarah bangsa.
“Ini semua untuk memberikan edukasi ke masyarakat, pengetahuan sejarah untuk anak TK, Paud, yang lagi seneng-seneng e diwulang sejarah. Jadi kita segmennya adalah SMP ke atas dan lain sebagainya,” ujar Sugeng Priyadi saat bertemu awak media pada Selasa (01/10/2024).
Uniknya, Festival Museum selalu mengingatkan akan sejarah Jendral Sudirman di masa lalu, salah satunya dengan penampilan teater. Selain penampilan teater juga terdapat penampilan mendongeng.
Dongeng yang dibawakan tiga anak berbakat yaitu Arkananta membawakan dongeng berjudul “Dumadine Kota Magelang” dalam bahasa Jawa. Anggita menampilkan dongeng “Asal Usul Kota Magelang”. Serta penampilan Sadila membawakan dongeng “Lakon Arang.”
Sanggar Bias SMK 17 Magelang turut menampilkan aksinya melalui penampilan teater di malam hari ini. Diambil dari kisah nyata seorang pemikul tandu Jendral Sudirman. Djuwari namanya, beliau sampai pada masa tuanya masih sehat. Namun, kurang beruntung karena kondisi perekonomiannya tidak seperti yang diharapkan. Mirisnya, beliau menjadi pejuang yang terlupakan oleh sejarah.
Acara ini ditutup dengan treatrikal puisi dari Padepokan Seni Gubug Kebon yang semakin memperkaya pemahaman masyarakat tentang makna perjuangan Sudirman. Dengan suksesnya pertunjukan ini, Sanggar Bias dan Padepokan Seni Gubug Kebon berharap dapat terus menyelenggarakan acara serupa di masa mendatang, guna melestarikan budaya dan sejarah bangsa.
Melalui karya seni, diharapkan semangat juang Sudirman dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai tanah air dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. (mg3/mg7/mg8/mg9/wq)
Penulis:
Annisa Eka Putri
Vira Syafira
Fauziah Dwi Febriyanti
Asmita Yuthia
Editor: Freddy Sudiono Uwek