Menelisik Sejarah Kota Magelang dalam Memori Kolektif Orang Indo

MENIKMATI FOTO : Pengunjung sedang asyik melihat dan menikmati foto serta arsip yang di pamerkan di gedung Loka Budaya Drs. Soekimin Adiwiratmoko, Jalan Alun-alun Selatan No. 9 Kota Magelang (Hadianto/wartamagelang.com)

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) Sejarah suatu kota, tidak terlepas dari kehidupan masyarakatnya. Percampuran masyarakat pada masa lalu, turut mempengaruhi fakta sejarah yang ada.

Hal inilah yang ingin diangkat oleh Komunitas Kota Toea Magelang dan Dewan Kesenian Kota Magelang (DKKM), serta Penerbit Terang & Kirana Vidya, melalui pameran arsip dan foto bertajuk Indo Magelang, Antara Memori dan Identitas. Pameran dilaksanakan di Loka Budaya Drs. Soekimin Adiwiratmoko, Jalan Alun-alun Selatan No. 9, Kota Magelang.

Pameran mulai dibuka Selasa (012/2/2022) oleh Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz. Hadir dalam kesempatan tersebut tokoh Komunitas Lima Gunung, Sutanto Mendut, Haris Kertohardjo, dr Reno Ranuh, dan lainnya.

Dalam pameran tersebut, lebih banyak menampilkan foto-foto orang Indo di Magelang. Pameran direncanakan akan berlangsung hingga Minggu (06/02/2022) mendatang.

Ketua Komunitas Kota Toea Magelang, Bagus Priyana mengatakan, melalui pameran ini, pihaknya ingin menelisik dan mengungkap kehidupan masyarakat Kota Magelang, terutama pencampurannya. Terlebih, kata Bagus, adanya sejarahwan muda asal Kota Magelang, yakni Tedy Harnawan yang telah menulis kehidupan orang Indo atau keturunan campuran dalam bukunya berjudul ‘Dalam Bayang-bayang Modernitas’ : Orang-orang Indo di Kota Magelang pada akhir masa kolonial. Melalui buku tersebut, kata Bagus, terangkai memori kolektif orang-orang Indo keturunan dalam menjalani kehidupannya.

“Sebagai keturunan percampuran, nasib orang Indo zaman dulu, bisa dibilang terlunta-lunta. Di kalangan pribumi, mereka tidak diterima. Pun sebaliknya di kalangan orang Eropa. Dalam catatan sejarah pun mereka ‘disingkirkan’. Pada masa itu, sudah ada tokoh Johanes van de Steur yang merangkul orang-orang Indo,” imbuhnya.

Bagus menuturkan, selain pameran, pihaknya mengadakan seminar, serta napak tilas mengunjungi bangunan peninggalan masa kolonial di Kota Magelang. Hal ini juga berkaitan dengan sejarah orang Indo.

“Acara napak tilas Jejalah Jejak Orang Indo di Magelang dilaksanakan Minggu (06/02/2022). Diikuti secara terbatas,” ujarnya.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz saat membuka pameran mengatakan, pameran semacam ini bisa lebih dikuatkan ke depannya agar dapat menarik minat pengunjung dari luar kota.

“Ini kan hanya letupan-letupan kecil. Nanti dibuat lebih besar, sehingga bisa mengangkat semua. Tidak hanya pameran yang dikunjungi, tapi banyak orang dari luar. Ini langkah yang baik, karena bangsa atau warga yang mau besar itu harus tahu sejarahnya,” pungkasnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)