Menaker Ida Fauziyah : Menjadi Santri Adalah Kebanggaan

SANTRI KEBANGGAAN : Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah memberikan motivasi agar menjadi santri kebanggaan saat menghadiri acara Muslimat NU Bersholawat di Kabupaten Magelang (Dok Prokompim Kab Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Menjadi santri merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Selain memiliki wawasan ilmu agama yang lebih, santri juga mempunyai kemampuan yang tidak dimiliki orang pada umumnya.

Hal ini disampaikan Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah saat menghadiri Muslimat NU Bersholawat, dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2023 bersama Syarifah Lala Bafaqih di Lapangan drh. Soepardi, Sawitan, Kota Mungkid, Minggu (29/10/2023).

Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah menyampaikan, Bersholawat momentum peringatan Hari Santri Nasional ini menjadi kontribusi bahwa santri tidak hanya ada pada hari ini, akan tetapi santri berkontribusi sejak sebelum ada NKRI.

Menjadi santri merupakan suatu kebanggaan tersendiri, selain memiliki wawasan ilmu agama yang lebih, santri juga mempunyai kemampuan yang tidak dimiliki orang pada umumnya.

“Patut kita syukuri, patut kita ingat kembali dan patut kita motivasi lagi bahwa peran santri tidak hanya pada masa lalu atau masa kini, tapi peran santri harus kita persiapkan dari sekarang untuk masa yang akan datang,” kata Ida.

Ida menambahkan, Indonesia akan membuat sejarah baru yaitu Indonesia masa depan atau Indonesia Emas di tahun 2045 nanti, dimana Indonesia akan sampai pada satu abad atau 100 tahun Tahun Indonesia.

“Saya berharap kita bisa lebih introspeksi diri dan juga bisa bersiap-siap untuk terus berkontribusi kepada santri untuk Indonesia lebih maju sesuai dengan tema Hari Santri Nasional, Jihad Santri untuk Kejayaan Negeri,” bebernya.

Sementara Bupati Magelang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto menyampaikan, peringatan Hari Santri Nasional menjadi momentum yang tepat untuk merefleksikan perjuangan para kyai dengan santrinya dalam mempertahankan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.

“Kita jadikan acara yang baik ini untuk menata diri, menata hati, dan meningkatkan kembali keimanan dan ketaqwaan kita serta meneladani para alim ulama yang akan meningkatkan kecintaan kita kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, melalui bersholawat” ucapnya.

Menurutnya, momentum ini harus dijadikan sebagai salah satu wujud transformasi diri, dan juga untuk membangun nilai-nilai luhur agar tercipta masyarakat yang madani dan menjadi langkah untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam dengan baik.

“Kami memandang dan meyakini, bahwa pembangunan apapun tidak ada artinya, apabila tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang sosial dan keagamaan. Mari kita muliakan kegiatan ini dengan melantunkan sholawat bersama untuk mengetuk pintu langit kiranya bangsa ini segera dibebaskan dan dijauhkan dari segala musibah,” tukasnya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)