Masuk Wilayah PPKM Level 4, Pemkot Magelang Terus Tekan Kasus Covid-19

Wali Kota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz (Dok Prokompim Kota Magelang)

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) Perpanjangan PPKM hingga 16 Agustus menempatkan Kota Magelang berada di level 4. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang terus berupaya menangani kasus Covid-19 dengan baik.

“Kami terus berupaya keras. Tapi, saya harap masyarakat dan juga semua pihak untuk tidak terlena melihat penurunan kasus harian saat ini. Masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan dan patuh terhadap kebijakan PPKM Level 4,” kata Wali Kota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz, Kamis (11/08/2021).

Aziz menuturkan, selain gencar vaksinasi, Pemkot Magelang juga menargetkan tingkat kematian akibat virus itu hingga nol persen, termasuk berupaya agar dapat menurunkan level pandemi.

Sesuai Instruksi Gubernur Jawa Tengah nomor 8 tahun 2021, kata Aziz, Kota Magelang masih berada pada pandemi level 4 bersama dengan 16 kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah.

Aziz mengklaim, ada perkembangan baik di BOR (bed occupancy rate) di rumah sakit rujukan di Kota Magelang. Yakni sudah di bawah angka 70 persen.

Selain itu, Aziz juga mengakui bahwa angka kesembuhan di Kota Magelang juga cenderung meningkat mencapai lebih dari 4.535 orang.

Aziz mengakui, angka kematian pasien di Kota Magelang tergolong tinggi. Sehingga memang, kata Aziz, Kota Magelang masih bertahan di level 4.

“Pendudukan di Kota Magelang itu ada 128.000 jiwa. Misalnya ada 5 orang saja meninggal dalam seminggu karena Covid-19, ya sudah, kita langsung level 4,” sebutnya.

Aziz mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 selama PPKM Level 4 ini, antara lain penyekatan RT/RW, hingga mengoptimalkan penyekatan di jalan raya utama. Penyekatan dinilai mampu mengurangi mobilitas warga.

“Mayoritas pasien yang dirawat di rumah sakit kita itu adalah penduduk luar Magelang. Posisi kita yang berada di tengah-tengah, sehingga perlu dicegah, salah satunya dengan penyekatan,” bebernya.

Aziz berharap, semua pihak untuk menggencarkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar mengenali tanda-tanda Covid-19 dan langsung melakukan isolasi terpusat. Menurutnya, antara isolasi mandiri di rumah dengan isolasi terpusat, kesembuhan lebih cepat bagi mereka yang menjalani isolasi terpusat.

”Karena kesehatannya dipantau, asupan gizinya, dapat ekstra fooding, sirkulasi udara, dan faktor-faktor lain, yang membuat sembuhnya semakin cepat, dibanding isolasi di rumah,” ujarnya.

Untuk diketahui, rekomendasi WHO menetapkan suatu daerah kabupaten/kota soal situasi Covid-19 di sebuah wilayah terbagi dalam 4 level. Untuk level 4 adalah situasi di mana terdapat lebih dari 150 kasus Covid-19 per 100.000 penduduk, lebih dari 30 kasus yang dirawat di rumah sakit per 100.000 penduduk, dan lebih dari 5 kasus meninggal per 100.000 penduduk.

Sedangkan PPKM level 3 artinya kondisi di mana ada 50-150 kasus Covid-19 per 100.000 penduduk, 10-30 kasus yang dirawat di rumah sakit per 100.000 penduduk, dan 2-5 kasus meninggal per 100.000 penduduk di daerah tersebut (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)