Masa Uji Coba Pembukaan Candi Borobudur, Anak Usia di bawah 12 Tahun Tidak Diizinkan Masuk

SCAN QR : Ilustrasi pengunjung Candi Borobudur sedang menscan barcode QR aplikasi PeduliLindungi (Dok wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) Anak usia di bawah 12 tahun tidak diizinkan memasuki kawasan Candi Borobudur. Pasalnya, kelompok ini belum mendapat vaksinasi sebagaimana ketentuan dalam aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat memasuki kawasan wisata Candi Borobudur.

Plt GM Taman Wisata Candi Borobudur, Jamal Mawardi, Sabtu (18/09/2021) saat memantau uji coba penerapan aplikasi PeduliLindungi di Taman Wisata Candi Borobudur, mengatakan, pada hari pertama uji coba penggunaan aplikasi PeduliLindungi di Taman Wisata Candi Borobudur, ditemukan masih adanya beberapa hambatan. Wisatawan yang datang, kata Jamal, sebagian besar banyak yang belum menginstal aplikasi PeduliLindungi pada smartphonenya.

Jamal menegaskan, hambatan yang muncul bukan hanya dari sistem, namun juga dari kesiapan wisatawan itu sendiri.

“Masih banyak yang belum menginstal aplikasi ini, sehingga wisatawan harus menginstal terlebih dulu,” kata Jamal.

Jamal beranggapan, saat wisatawan menginstal aplikasi ini, memerlukan waktu karena belum tentu sekali instal bisa langsung bisa.

“Kami ada customer service untuk membantu wisatawan menginstal aplikasi PeduliLindungi,” ucap Jamal.

Jamal mengemukakan, hambatan lainnya yakni saat wisatawan memindai QR Peduli Lindungi (Barcode), ada yang sudah langsung lancar, namun ada juga yang harus berkali-kali bahkan sama sekali tidak bisa. Hal itu bisa terjadi karena ada kendala di internet HP masing-masing.

Jamal memastikan, pihaknya akan menambah alat pemindai untuk menghindari kerumunan. Sebab saat ini, kata Jamal, alat pemindai yang disediakan baru ada enam.

Jamal memgakui bahwa saat uji coba pembukaan kembali candi Borobudur, ada beberapa wisatawan yang terpaksa memutar balik, karena ditolak saat screening.

“Ya ada beberapa yang sudah putar haluan karena ditolak. Contohnya karena rombongan keluarga, yang lain sudah divaksin, hanya  tinggal istri yang belum. Maka dengan tegas, petugas meminta rombongan itu untuk putar balik, karena vaksin menjadi syarat mutlak bagi wisatawan yang berkunjung,” tandasnya.

Jamal dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa anak-anak di bawah 12 tahun belum diizinkan untuk berwisata ke Candi Borobudur. Kelompok anak-anak tersebut, kata Jamal,  sampai saat ini masih belum mendapatkan vaksin.

Jamal memastikan, pihaknya akan melakukan evaluasi pada uji coba hari pertama, terutama munculnya beberapa hambatan yang ada. Sementara itu, pihaknya akan secara masif mengkampanyekan penginstalan aplikasi PeduliLindungi baik langsung maupun melalui media sosial.

“Perlu proses edukasi secara kontinyu. Baik kepada wisatawan yang sudah sampai di Borobudur atau sebelum mereka memutuskan untuk berkunjung ke Borobudur,” ucap Jamal.

Salah satu wisatawan asal Jakarta, Mira, 50, mengaku tidak merasa khawatir berwisata, karena merasa  ada jaminan kesehatan. Sebab menurut Mira, dirinya semakin terlindungi dengan adanya aplikasi PeduliLindungi saat berwisata ke candi Borobudur.

“Jadi yang benar-benar sehat dan sudah vaksin yang diperbolehkan untuk masuk kawasan candi,” ujarnya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)