Kunjungi Kabupaten Magelang, Ganjar Sowan ke Ponpes Al Mashum dan Darussalam Watucongol
MAGELANG (wartamagelang.com) – Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, melawat ke Kabupaten Magelang, Minggu (17/12/2023). Dalam kunjungan tersebut, Ganjar sowan ke Ponpes Al Mashum di Desa Sidoagung, Kecamatan Tempuran dan Pondok Pesantren Darussalam Watucongol Magelang.
Selain ke ponpes, Ganjar juga menyempatkan diri berziarah ke makam KH Mashum yang berada tidak jauh dari kompleks ponpes Al Mashum. Pada kesempatan itu, Ganjar diterima langsung oleh KH Sholihun selaku pimpinan Ponpes Al Mashum.
Capres berambut putih itu mengungkapkan, KH Mashum adalah sosok guru bagi para tokoh dan kiai-kiai besar. Namun dibalik kebesarannya, KH Mashum memilih lebih sering di pesantren.
“Beliau (KH Mashum) itu gurunya para tokoh, kalau di pondok istilahnya yang tidak banyak keluar jadi tidak banyak orang mengenal tapi ternyata banyak kiai-kiai besar yang dulu mondok di sini, maka kita ikut mendoakan,” kata Ganjar.
Adapun peziarah yang datang ke makam KH Mashum berasal dari banyak daerah. Menurut Ganjar, hal itu dikarenakan KH Mashum merupakan kiai yang banyak memberikan nilai pelajaran hidup secara langsung. Contohnya, kata Ganjar, dulu area sekitar Ponpes Al Mashum termasuk daerah yang pertanian dan irigasinya kurang maksimal. Namun berkat KH Mashum, pertanian dan irigasi sawah menjadi lebih hidup.
“Tadi diceritakan sejarah bagaimana membangun kemasyarakatan, sosial bahkan legendanya dulu datang ke sini karena area ini kering, begitu beliau datang pertaniannya, pengairannya hidup,” jelas Ganjar.
Ganjar menyebutkan, KH Mashum telah mengajarkan dan memberikan banyak manfaat semasa hidupnya khususnya untuk kehidupan bermasyarakat. Menurut Ganjar, pelajaran hidup dari KH Mashum dapat menjadi inspirasi dan motivasi baginya dan juga seluruh masyarakat.
“Jadi kiai zaman dulu juga berpikir kemasyarakatan, bahkan teknis. Bayangkan pengairan pertanian sudah dipikirkan pada zaman itu. Ini sebuah pelajaran untuk kita bisa punya cita-cita yang bisa menyejahterakan banyak orang dengan ikhtiar apapun,” ucap Ganjar.
Saat di Ponpes Darussalam Watucongol, Ganjar langsung diterima oleh KH Nurul Hidayat selaku Pimpinan Pondok Pesantren. Ia kemudian langsung melaksanakan Salat Zuhur berjamaah bersama dengan KH Nurul dan para santri. Menurut Ganjar, kedatangannya ke Pondok Pesantren Darussalam Watucongol Magelang dalam rangka silahturahmi. Apalagi, usai purna tugas sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar belum menyempatkan diri untuk mampir ke daerah Jateng.
“Hari ini kami bersilahturahmi kembali, bisa bertemu, bisa bercerita dan tentu sekarang ceritanya sedikit melebar karena dulu bicara Jawa Tengah, sekarang bicara Indonesia,” kata Ganjar.
Ganjar mengaku bahagia karena bisa bersilahturahmi kembali ke Pondok Pesantren Darussalam Watucongol. Ia pun berdikusi dengan Kiai, Ulama, Bu Nyai dan Santri yang saat dirinya menjadi Gubernur Jawa Tengah selalu memberikan dukungan. Capres berambut putih ini tidak menampik, banyak aspirasi dan masukan yang didapatkannya usai menyambangi Pondok Pesantren Darussalam. Salah satunya, jika terpilih menjadi Presiden agar dapat menjalan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019, tentang Pesantren.
“Maka sebenarnya lebih banyak ‘Pak laksanakan segera UU Pesantren’, kalo dari mereka paling banyak itu,” imbuh Ganjar.
Ditekankan Ganjar, ketika menjadi Gubernur Jawa ia sudah mempunyai pengalaman sudah menerapkan turunan UU Pesantren ini. Salah satu halnya membuat peraturan daerah (Perda) tentang Pesantren.
“Kalo pengalaman di Jawa Tengah dulu pasti perhatian ke Ponpes itu sudah biasa melaksanakan lah, ada bangunan fisik, ruang kelas baru membuat tempat wudhu kadang-kadang fasilitas seperti peralatan pendidikan ada juga perhatian kepada guru madrasah di ponpes dan sudah kita kerjakan itulah,” tegas Ganjar.
Tidak hanya sekedar Perda, kata Ganjar, dirinya bersama pasangannya yaitu Calon Wakil Presiden Mahfud MD mempunyai tujuan agar ponpes untuk terus berperan memajukan negara dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya generasi muda.
“Kemarin akan kita nasionalkan, sehingga Pak Mahfud melaunching di Sabang, sebenarnya itu pengalaman yang ada,” tutup Ganjar (adv/ang/aha)