Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan di Kabupaten Magelang Masih Sangat Tinggi
MAGELANG (wartamagelang.com) – Kasus kekerasan terhadap perempuan di wilayah Kabupaten Magelang masih sangat tinggi. Bahkan terdapat kurang lebih 60 kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di sepanjang tahun 2021 ini.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang, Christanti Zaenal Arifin, Rabu (22/12/2021), usai mengikuti acara peringatan Hari Ibu Ke-93 tingkat Kabupaten Magelang di Rumah Dinas Bupati.
Christanti menyebutkan, kasus kekerasan terhadap perempuan di wilayah Kabupaten Magelang masih sangat tinggi, setidaknya terdapat kurang lebih 60 kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di sepanjang tahun 2021 ini.
“Sesuai data dari Sahabat Perempuan ada 60 kasus kekerasan terhadap perempuan di sepanjang tahun 2021 yang telah dilaporkan. Mungkin juga ada yang tidak dilaporkan dan hanya silent (diam),” beber, Christanti.
Christanti terus mendorong para kaum perempuan untuk tidak takut dalam bersuara saat mengalami tindak kekerasan, pelecehan, maupun eksploitasi seksual khususnya di dunia maya, yang saat ini semakin merebak dan dikhawatirkan akan merambah ke dunia nyata.
Menurutnya, organisasi PKK cukup berperan dalam memajukan kaum perempuan di Kabupaten Magelang melalui 10 program pokok PKKnya.
“Contohnya di Pokja 1 terkait dengan pola asuh anak. Pola asuh anak begitu luas, saat ini yang sedang menjadi topik hangat adalah terkait kasus kekerasan berbasis gender online,” ungkapnya.
Harapannya dengan PKK ini bergerak di masyarakat, bisa memberikan edukasi yang baik sampai ke tingkat keluarga. Kasus kekerasan berbasis gender online ini bisa dicegah dari tingkat keluarga dengan penanaman secara spiritual dan penguatan nilai-nilai norma di keluarga.
Chtristanti juga mengucapkan selamat Hari Ibu Ke-93 Tahun 2021 kepada para perempuan di Kabupaten Magelang.
Christanti mengatakan, Hari Ibu terlebih di masa Pandemi ini merupakan salah satu momentum untuk kebangkitan perempuan di Kabupaten Magelang, terutama yang terdampak Covid-19.
“Harapannya dengan kita saling menguatkan dan memotivasi perempuan satu sama lain, kebangkitan dari Pandemi Covid-19 ini bisa semakin baik. Baik kebangkitan dalam sisi ekonomi, sosial, mental agar menjadi lebih baik lagi sehingga proses pembangunan bisa terus dilaksanakan,” imbuhnya (ang/aha)