Jateng Tingkatkan Tracing dan Testing Dengan Berdayakan Satgas Jogo Tonggo

Foto : Simon (Humas Jateng)

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen pada rapat virtual bertema “Tracing dan Testing” yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (22/7/2021).  Foto : Simon (Humas Jateng)

SEMARANG 9wartamgelang.com)  – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menekan penularan Covid-19. Diantaranya dengan terus meningkatkan testing dan tracing yang melibatkan berbagai unsur masyarakat yang tergabung dalam Satuan Tugas Jogo Tonggo.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen pada rapat virtual bertema “Tracing dan Testing” yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (22/7/2021).

“Di Jawa Tengah kita memiliki Jogo Tonggo. Satgas Jogo Tonggo di dalamnya bukan hanya relawan TNI, Polri, dan tenaga medis, tapi juga melibatkan pendamping desa, Satpol PP, Karang Taruna dan sebagainya. Ini semua bisa kita gerakkan untuk menjadi relawan tracing,” kata Taj Yasin.

Taj Yasin menjelaskan, testing dilakukan dengan swab antigen atau PCR di berbagai daerah. Jika hasil tes terkonfirmasi positif, maka akan dilakukan isolasi mandiri selama 14 harì.

“Selama isolasi, pasien Covid-19 mendapatkan pengamatan dan perawatan dari Babinsa, Babinkamtibmas, petugas puskesmas, mahasiswa, relawan, dan kader PKK yang tergabung dalam Satgas Jogo Tonggo,” katanya dalam rilis Humas Provinsi Jawa Tengah yang diterima oleh wartamagelang.com.

Menurutnya, meningkatkan 3T, yakni tracingtesting, dan treatment sangat penting untuk mengurangi penularan  Covid-19. Sehingga ketika ditemukan adanya warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dapat dilacak lokasinya,siapa saja yang melakukan kontak erat, dan informasi lainnya.

Tracing kami sudah tinggi.  Target 100 persen, kini sudah mencapai 40,5 persen. Sedangkan positivity rate (perbandingan jumlah kasus dengan jumlah tes) mengalami penurunan pada minggu ke 27 sebesar 45, 37 persen menjadi 40, 66 persen pada minggu ke 28,” terangnya.

Terjadi penurunan positivity rate di Jawa Tengah, menurutnya karena adanya peningkatan pemeriksaan spesimen, yakni pemeriksaan yang dilakukan pada sampel dengan metode tertentu. Pemeriksaan spesimen perlu terus digalakkan secara masif sehingga penularan Covid-19 dapat diputus.

Dalam arahannya, Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, untuk mengendalikan penyebaran varian Delta, proses testing dan racing menjadi bagian penting.

“Untuk tracing, saya minta kita fokus positivity rate bukan jumlah tes saja. Selain itu juga fokus ke epidemiologi (pola dan penyebab penyebarannya), testing, bukan hanya screening,” pinta Luhut.

Agar testing bisa dilakukan dengan cepat, Luhut berharap kapasitas tes juga makin diperbanyak.

“Kita juga harus meningkatkan kapasitas Lab PCR test supaya hasil bisa keluar kurang dari 24 jam,” ujarnya. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)