Indonesia Kehilangan Handoko, Tokoh Renang Asal Magelang
Handoko Purnomo atau The Han Giauw semasa hidupnya (foto : dok Keluarga)
Magelang (wartamagelang.com) – Kabar duka datang dari dunia Aquatic. Pelatih tim renang Indonesia di Asian Para Games Handoko Purnomo atau The Han Giauw meninggal dunia. Handoko mengembuskan nafas terakhirnya pada Jum’at 29 Januari 2021 pukul 06.20 WIB, dan telah dimakamkan di makam Giriloyo Magelang.
Kabar duka itu pun pertama kali disampaikan langsung oleh keponakan nya, yakni Gemma Sasmita, salah satu pengurus KORMI Nasional periode 2019-2024 yg dinahkodai oleh Bapak Hayono Isman (Menpora periode 1993-1998). Ia menyampaikan informasi itu melalui pesan group WA. Dalam laporan yang disampaikan oleh Gemma itu, Handoko Purnomo atau The Han Giauw dikabarkan telah menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Jum’at 29 Januari 2021 pukul 06.20 pagi WIB.
The Han Giauw/Handoko Purnomo merupakan pria kelahiran 16 Februari 1948, Magelang, Jawa Tengah. Sejak kecil Han Giauw sudah cinta dengan olahraga, pernah turut sebagai atlet panah di Kejuaraan Nasional.
The Han Giauw/Handoko Purnomo mulai merintis karir sebagai pelatih renang profesional. Pada tahun 1982 ia mendirikan sekolah renang bernama “PRIMA” yang berpusat di kolam renang Soekotjo, Magelang.
Di dunia aquatic sosok The Han Giauw/Handoko Purnomo tidak asing lagi, selain menjadi pelatih di kejuaraan Asian Para Games, dan Kejuaraan Renang tingkat Nasional, ia juga aktif berorganisasi, seperti di KONI. Sejak muda pernah ikut serta sebagai team polo air kota Magelang dan sebagai atlet cabang olahraga renang di tingkat nasional.
Melalui tangan dinginnya dan ketekunannya Han Giauw telah mencetak atlet dengan prestasi tingkat daerah, Kejurnas, PON, Seagames, Asian Games, dan kejuaraan internasional lainnya. . Terutama waktu beliau menjadi pelatih renang tim Indonesia, yang menurunkan atlet terbanyak sepanjang sejarah, yaitu sebanyak 30 atlet di cabang renang Asian Para Games 2018 Jakarta-Palembang. Tiga medali emas, empat medali perak dan lima medali perunggu akhirnya berhasil dimenangkan dari sedikitnya 107 nomor perlombaan yang digelar waktu itu. (wq)
