Beras Organik Asal Magelang, Kini Menembus Pasar Asia

PROMOSIKAN BERAS : Suasana syuting film dokumenter keunggulan beras organik asal Magelang yang digunakan di gerai KFC Artos Mall Magelang (Dok Diskominfo Kab Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Beras organik asal Kabupaten Magelang, kini menembus pasar Asia. Bahkan, beras organic asal Magelang juga digunakan di gerai makanan cepat saji KFC.

“Kebutuhan pasar yang bisa disuplai petani padi organik Magelang saat ini mencapai 250 ton per bulan yang diambil dari kawasan padi organik seluas 1.147 hektar di Bandongan, Grabag dan Sawangan,” kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Zanuar Efendi, Minggu (31/01/2021) di sela syuting film dokumenter keunggulan beras organik Magelang di gerai KFC Artos Mall Magelang.

Bagi Zanuar, ini merupakan kabar gembira bagi petani beras organik di Kabupaten Magelang. Jangkauan pasar internasional, yakni ekspor ke Malaysia dan Thailand. Selain itu, kata Zanuar, distribusinya juga merambah ke PT Fast Food Indonesia Jabodetabek (induk perusahaan Kentucky Fried Chicken/ KFC), Surabaya raya dan jaringan Tol trans Jawa.

Zanuar menambahkan, KFC Artos merupakan salah satu pengguna produk beras organik Magelang. Kerja sama dengan KFC dimulai sejak 2018.

“Keunggulan beras organik rasanya pulen, wangi dan bersih dari kontaminasi kimia/pestisida,” tandasnya.

Zanuar mengungkapkan, harga beras organik berkisar di antara Rp 11.000 hingga Rp 15.000 per kilogram tergantung kualitasnya.

Sementara, Manajer kegiatan Upland Nasional, Faraka Sari, menyebutkan, keunggulan produk pertanian lokal perlu dikembangkan dan untuk itu pemerintah berkewajiban melakukan pendampingan kepada petani agar mendapatkan nilai tambah dari kegiatan yang dilakukan.

“Di Magelang yang melimpah sumber airnya, amat potensial dikembangkan padi organik, karena itu kita bantu petani Magelang untuk berkembang,” tutur Faraka.

Faraka menambahkan, rencananya tahun ini kegiatan Upland akan dilaksanakan di 32 desa di lima kecamatan, yakni Bandongan, Grabag, Sawangan, Tempuran, dan Kaliangkrik. Kesemuanya, kata Faraka, dengan bantuan hibah dari Pemerintah Pusat yang berasal dari Islamic Development Bank (IDB) dan internasional Fund for Agricultural development atau IFAD (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)