Hari Kedua Pencarian, Bintang Masih Belum Ditemukan

PENCARIAN BINTANG : Tim SAR, relawan, TNI Polri berusaha mencari Bintang di daerah Jembatan Kedung Ingas dengan memakai perahu karet (Yon-Uwek/wartamagelang.com)

PENCARIAN BINTANG : Tim SAR, Relawan, TNI Polri berusaha mencari Bintang di daerah Jembatan Kedung Ingas dengan memakai perahu karet (Wiedyas C for wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) Memasuki hari kedua pencarian, Senin (15/02/2021), upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan, hingga kini belum menampakkan hasil. Mohamad Bintang Sugiantoro, 18, warga RT 9 RW 7 Kampung Dumpoh, Kelurahan Potrobangsan, Kota Magelang yang hilang terseret arus Sungai Kalibening sejak kemarin, belum diketemukan.

Bahkan, upaya pencarian di hari kedua, terpaksa dihentikan pada pukul 16.00 WIB. Dikarenakan kondisi cuaca yang kurang mendukung. Selain hujan turun cukup deras, juga aliran sungai Progo sedang berarus deras.

PENCARIAN BINTANG : Tim SAR, relawan, TNI Polri serta warga terus berusaha mencari Bintang di areal aliran air yang hilang sejak kemarin, tampak kesibukan di dekat posko Dumpoh (Uwek/wartamagelang.com)

Ketua Garda Relawan Indonesia  Kota Magelang, Heri Prawoto, Senin (15/02/2021) disela-sela pencarian korban Laka Air disekitar TKP, mengatakan, hari kedua pencarian korban terbawa arus Sungai Kali Bening belum berhasil ditemukan.

“Penyisiran dan pencarian korban sementara dihentikan sementara. Karena hujan yang cukup deras. Selanjutnya, pencarian  akan dilanjutkan pada Selasa (16/02/2021) besok pagi,” katanya.

Heri menjelaskan, pada hari kedua pencarian ini, tim gabungan telah melakukan penyisiran dari lokasi kejadian di bantaran Sungai Kali Bening di Kampung Dumpoh. Upaya pencarian, kata Heri, dilanjutkan dengan menyusuri aliran sungai menuju muara Kali Progo sejak pagi hingga siang hari.

Heri menyebutkan, pada proses penyisiran dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, tim gabungan menggunakan enam perahu karet di sepanjang aliran Sungai Progo sejauh 9 kilometer. Pencarian difokuskan, kata Heri, mulai Jembatan Gantung Dumpoh, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara hingga Jembatan Babrik, di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang.

Selain itu, tambah Heri, personil lainnya melakukan penyisiran dengan berjalan kaki di pinggiran Sungai Progo.

“Setelah dilakukan evaluasi, pada pukul 13.00 WIB dilakukan penyisiran tahap kedua dengan fokus sasaran yang hampir sama. Penyisiran tahap kedua ini dilakukan hanya sekitar tiga jam saja dan dibatasi hingga pukul 16.00 WIB,” jelas Ketua SAR Kabupaten Magelang ini.

Heri mengakui, adanya pembatasan waktu tersebut dilakukan karena faktor cuaca di muara Sungai Progo di wilayah Kabupaten Temanggung sudah terjadi mendung. Sebab, kata Heri, jika upaya pencarian memaksakan diri justru membahayakan tim relawan.

“Estimasi air hujan dari wilayah Kabupaten Temanggung yang melintas di Sungai Progo di wilayah Magelang sekitar empat jam. Sehingga, kami membatasi penyisiran tahap kedua ini hanya sekitar tiga jam saja, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya.

Heri memastikan, pihaknya akan melakukan pencarian terhadap korban selama tiga hari sesuai dengan prosedur pencarian. Namun, kata Heri, hingga batas waktu tersebut korban juga belum ditemukan, maka pencarian dapat dihentikan atau tetap dilanjutkan.

“Bila hingga batas waktu tersebut juga korban belum ditemukan, tetapi pihak keluarga masih meminta  untuk melakukan pencarian, tim relawan bersedia melakukannya,” tukasnya (wq/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)