Gus Yusuf : Pemimpin Baik Maka Orang Disekitarnya Ikut Baik

BERI TAUSYIAH : Pengasuh pondok pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, KH Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf sedang memberi tausyiah (Dok Prokompim Kota Magelang)

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) Pemimpin yang baik maka akan membuat orang disekitarnya akan baik. Jika pemimpin salah, maka rakyat harus mengingatkannya.

Hal itu disampaikan Pengasuh pondok pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, KH Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf, Rabu (17/03/2021) saat peringatan Isra’ Mi’raj yang diselenggarakan Pemkot Magelang di Masjid Baitul Ma’mur kompleks kantor Wali Kota Magelang.

Kegiatan berlangsung sederhana namun hikmat. Kegiatan diadakan dengan protokol kesehatan ketat, dan diikuti oleh seluruh ASN dan karyawan di jajaran Pemkot Magelang. Kegiatan diawali dengan sholat dhuhur berjama’ah, dilanjutkan dengan pengajian Gus Yusuf. Hadir pula Wali Kota Magelang dr. H.M Nur Aziz, Wakil Wali Kota KH Mansyur Siraj, Sekda Joko Budiyono beserta jajarannya.

Gus Yusuf dalam tausiahnya menyampaikan, Rasulullah SAW adalah teladan seorang pemimpin yang senantiasa mengutamakan kepentingan umat. Ia mengingatkan tentang pemimpin yang konsisten, seperti ketika Rasulullah menerima perintah Allah tentang shalat 5 waktu.

“Ketika Nabi Muhammad SAW bermusyawarah, dan Allah memutuskan shalat 5 waktu, akhirnya diputuskan 5 waktu dan konsisten. Kalau sudah menjadi keputusan dalam musyawarah maka harus konsisten dilaksanakan bersama-sama,” katanya.

Menurut Gus Yusuf, pemimpin yang baik/benar maka orang-orang disekitarnya juga akan baik. Di sisi lain, rakyat semestinya juga mengingatkan pemimpin yang salah atau lupa, bukan justru menjerumuskan.

Wakil Wali Kota Magelang M. Mansyur menuturkan, setiap peristiwa selalu ada nilai-nilai yang bisa diteladani bersama, salah satunya peristiwa Isra’ Mi’raj. Nilai-nilai itu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hati kita, khususnya saat bertugas sebagai abdi masyarakat.

Menurut Kyai Mansyur, abdi artinya pelayan. Maka pejabat maupun ASN sebagai abdi masyarakat harus “harum mewangi”.

“Kita harus menjadi abdi yang harum mewangi, harum tutur katanya, sepak terjangnya, tingkah lakunya, juga wawasannya. Abdi seperti anak panah yang lepas dari busurnya, lurus. Artinya kita harus mengabdi pada masyarakat dengan lurus,” tuturnya.

Sementara, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Magelang, Hadi Sutopo menjelaskan, Pemkot Magelang selalu mengadakan kegiatan pengajian untuk memperingati Isra’ Mi’raj, begitu pula untuk hari besar agama Islam lainnya.

Namun kegiatan sempat ditiadakan ketika pendemi Covid-19 setahun lalu. Tahun ini, kegiatan serupa mulai diadakan lagi dengan penyesuaian ketentuan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pihaknya berharap, kegiatan ini bisa menambah iman dan takwa kepada Allah SWT.

“Biasanya pengajian peringatan Isra’ Mi’raj diadakan di Masjid Agung Alun-alun Magelang, bekerjasama dengan TNI dan Polri. Pengajian sempat ditiadakan karena pandemi. Kali ini kita selenggarakan di Masjid Baitul Ma’mur yang diikuti oleh seluruh ASN dan karyawan di lingkungan Pemkot Magelang,” pungkasnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)