Ganjar Didatangi Aktivis Mahasiswa Papua, Siap Kawal Desa Kembar Jateng-Papua

Foto : Slam (Humas Jateng)

Sejumlah aktivis mahasiswa kelompok Cipayung Papua mendatangi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Jayapura, Minggu (3/10). Foto : Slam (Humas Jateng)

Jayapura (wartamagelang.com)  – Sejumlah aktivis mahasiswa kelompok Cipayung Papua mendatangi hotel tempat menginap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Jayapura, Minggu (3/10). Para mahasiswa menyampaikan harapan konsep desa kembar Jateng-Papua bisa segera direalisasikan.

Kedatangan para aktivis mahasiswa dari GMNI, PMII, PMKRI, HMI, GMKI dan BEM Universitas Cenderawasih itu cukup mengejutkan. Ganjar yang sedang sarapan di resto hotel menghentikan makan, lalu bergegas menemui mereka.

Sambil menikmati kopi mereka terlibat perbincangan seru lebih dari dua jam. Meski pertemuan banyak diwarnai canda tawa tetapi banyak hal penting yang dibahas termasuk harapan mereka untuk bekerjasama dengan Provinsi Jawa Tengah dalam membangun Papua.

“Kalian kuliah belum masuk kan? Terus aktivitas sehari-hari apa? Tidur sajakah? Pantas itu perutnya besar,” goda Ganjar pada salah satu aktivis mahasiswa yang memancing tawa.

Ketua GMNI Jayapura, Ricky Bofra mengatakan, mereka sengaja menemui Ganjar untuk diskusi dan mendapat inspirasi terkait pembangunan. Keberhasilan Ganjar membangun Jawa Tengah diharapkan bisa menjadi pelajaran berharga untuk memajukan Papua.

“Ketika beliau datang ke sini, ini momentum bagi kami berjumpa dan sharing ide, masukan dan gagasan dari beliau pada kami untuk membangun Jayapura ini,” jelasnya.

Ricky mengapreasiasi ide Ganjar untuk membentuk desa kembar antara Jateng dan Papua. Ia berharap persaudaraan Jateng dan Papua terus berlanjut untuk Indonesia.

“Kami teman-teman di Jayapura dan bersama saudara kita di Jawa Tengah, kami tetap bersaudara, salam satu Indonesia,” katanya.

Ketua PMII Jayapura, Mahfud, mengatakan, Papua adalah miniatur Indonesia. Ia sendiri keturunan madura yang tinggal di Papua.

“Kami ini simbol miniatur NKRI, meskipun kami berbeda tapi perbedaan suku ras agama tidak membuat kami terpecah belah,” tegasnya.

Menanggapi harapan para mahasiswa tersebut, Ganjar memberi masukan tentang kondisi kebutuhan masyarakat saat ini terkait perjuangan aktivis mahasiswa. Dalam kesempatan itu, Ganjar berharap aktivis yang biasanya lebih banyak membicarakan politik mulai bergerak masuk ke wilayah kreatif dan konkret dalam membantu masyarakat.

Di tengah pandemi ini, banyak hal yang bisa dilakukan para aktivis mahasiswa. Membantu persoalan kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya dan lainnya. Aktivis mahasiswa juga diminta Ganjar membantu meningkatkan ekonomi kreatif Papua yang sangat bagus.

“Meski kecil, tapi apa yang dilakukan kawan-kawan ini mesti solutif. Tidak perlu hal besar, kecil tidak apa-apa yang penting bermanfaat. Bisa mengembangkan ekonomi kreatif di sini, peningkatan pariwisata dan lainnya,” tegasnya dalam rilis Humas Provinsi Jawa Tengah yang diterima oleh wartamagelang.com.

Ganjar mengatakan, dari banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa bagi masyarakat adalah dengan membantu Drogram Desa Kembar Jateng-Papua. Dia yakin dengan dukungan para aktivis mahasiswa program kemitraan Jateng-Papua untuk kemajuan bersama ini bisa  berjalan dengan baik. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)