Delegasi UNTIDAR Ikuti International Forum di Saint Petersburg Russia
KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) – Universitas Tidar (UNTIDAR) mendapatkan undangan kehormatan untuk mengikuti International Forum di Saint Petersburg Mining University, Russia. Forum Internasional ini berlangsung pada tanggal 15 hingga 20 Oktober 2024.
Internasional forum tersebut bertajuk “Mineral Resources as The Basis of National Sovereignty – Personnel and Innovation Environment” dan The Youth Forum Contest of Young Researches from the BRICS countries “Topical Issues of Rational Use of Natural Resources” di Catherine Empress II Saint Petersburg Mining University.
“Undangan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan inisiasi kerjasama oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Untidar dengan Wakil Rektor untuk Urusan Internasional Saint Petersburg Mining University pada bulan Juli lalu. Selain mengundang, pihak Saint Petersburg Mining University juga menanggung biaya akomodasi dan perjalanan delegasi Untidar,” kata Prof. Dr. Ir. Suyitno, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, UNTIDAR saat ditemui Rabu (23/10/2024).
Tidak hanya Prof. Dr. Ir. Suyitno, turut hadir dalam kegiatan ini Koordinator Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Dr. Arif Rahman Saleh, dan mahasiswa S1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Muhamad Maulana Yusup. Ketiga anggota delegasi tersebut mewakili Program Studi Teknik Mesin. Kerjasama dengan mitra kelas dunia ini tujuannya antara lain adalah untuk mendorong terbentuknya program studi berstandar internasional.
Suyitno menuturkan, forum ini merupakan salah satu program kerja Russia sebagai Ketua BRICS pada tahun 2024. BRICS adalah forum strategi investasi asing yang anggotanya adalah negara Brazil, Rusia, India, dan Tiongkok. Namun demikian, forum ini dihadiri oleh delegasi dari 42 negara Afrika, Amerika Latin, Asia Tenggara, dan negara-negara lainnya.
Ada dua kegiatan dalam forum tersebut. Yang pertama adalah diskusi panel dengan tema “Mineral Resources as The Basis of National Sovereignty – Personnel and Innovation Environment” yang dihadiri oleh pejabat-pejabat negara peserta dan akademisi yang membidangi masalah energi dan sumber daya mineral.
Yang kedua adalah kontes ilmuwan muda di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral dan The Youth Forum Contest of Young Researches from the BRICS countries “Topical Issues of Rational Use of Natural Resources”.
Pada kontes ilmuwan muda ini Muhamad Maulana Yusup mempresentasikan karya ilmiahnya tentang inovasi pembakaran sisa sabut kelapa untuk menghasilkan energi bersih dengan judul “Innovation of Coconut Fiber Waste Heating Generation to Provide Clean Energy in Mineral Processing – Case Study of Indonesia”.
“Saya berusaha menyoroti pentingnya inovasi dalam pengelolaan limbah, khususnya limbah serat kelapa yang melimpah di Indonesia. Dengan memanfaatkan limbah ini sebagai sumber energi panas, kita tidak hanya dapat mengurangi dampak lingkungan dari limbah tersebut, tetapi juga menyediakan energi bersih yang sangat dibutuhkan dalam proses pengolahan mineral,” jelas Maulana, mahasiswa semester 5 ini.
Maulana menambahkan “Innovative Technologies For Land Exploration and Mineral Extraction” sangat relevan, terutama di tengah tantangan global yang dihadapi oleh industri mineral saat ini, seperti perubahan iklim dan penurunan kualitas sumber daya alam.
Mahasiswa asal Cirebon ini mengaku baru pertama kali ke luar negeri dan kagum atas perbedaan negara Indonesia dan Rusia.
“Khususnya di Saint Petersburg karena disana banyak bangunan tinggi yang masih kokoh dan digunakan hingga saat ini. Selain itu, saya juga bisa mempelajari kultur budaya dan makanan khas disana, seperti borsch,” pungkasnya (had/aha)