Deformasi Gunung Merapi Hampir Mencapai Lima Meter

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto (Istimewa)

MAGELANG (wartamagelang.com) Kondisi aktivitas Gunung Merapi sampai saat ini masih tinggi. Bahkan tercatat deformasi hampir mencapai lima meter.

“Gempa fase banyak sekarang masih 259 kemudian ditambah vulkanik dangkalnya masih 30. Tapi kata BPPTKG kita patut bersyukur karena vulkanik dalam tidak ada. Kemudian devormasinya sekarang masih kumulatif sudah hampir 5 meter dibanding dengan erupsi tahun 2006 yang hanya 3 meter,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto, Kamis (10/12/2020) saat Rapat Koordinasi Penanganan Pengungsi Merapi di Ruang Command Center, Setda Pemkab Magelang.

Edi mengungkapkan, hal ini sesuai dengan info terkini dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta. Aktivitas Gunung Merapi, kata Edi, sampai saat ini masih tinggi.

Edi menegaskan, penanganan pengungsi Gunung Merapi kali ini memerlukan perhatian ekstra karena bersamaan dengan pandemi Covid-19. Selain itu, kata Edi, ditambah lagi memasuki musim penghujan yang bisa menimbulkan potensi bencana lainnya.

“Oleh karena itu kami menggunakan tagline Selamat Dari Merapi, Selamat Dari Covid-19,” jelasnya.

Edi menuturkan, BPBD Kabupaten Magelang memiliki target operasi yang sebagaimana diatur dalam Permendagri 101 Tahun 2017. Antara lain, memberikan standar minimal ketersediaan data bagi masyarakat (informasi), proses evakuasi yang aman bagi masyarakat, dan pelayanan tanggap darurat bagi para pengungsi.

Saat disinggung mengenai kondisi para pengungsi, Edi menyebutkan, jika letusannya eksplosif maka status siaga dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini, kata Edi, bisa mengakibatkan para pengungsi menjadi bosan dan rindu pulang ke rumah. Ternyata prediksi tersebut benar-benar terjadi, dan sejak tanggal 26 November lalu untuk Desa Ngargomulyo memutuskan untuk warganya kembali ke rumah.

“Mulai tanggal 30 November (Desa Ngargomulyo) sudah seluruhnya kembali ke rumah. Mereka yang mengungsi saat ini adalah hanya yang kelompok rentan terdiri dari Ibu hamil, Ibu menyusui, Lansia, anak-anak, dan disabilitas. Kemudian pada tanggal 1 Desember, Desa Paten Dusun Babadan II mereka mulai pulang juga sehingga tersisa 127, terakhir dari Desa Keningar pulang sejumlah 26 orang, sehingga seluruh pengungsi sampai dengan saat ini masih 602 pengungsi,” pungkasnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)