Debat Putaran Kedua Pilwalkot Magelang, Aziz-Mansyur (AMAN) Optimis dengan Program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat
KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang menggelar debat putaran kedua Pilwalkot Kota Magelang pada Rabu (13/11/2024) malam di Atria Hotel Magelang. Pasangan calon dr Muchammad Nur Aziz – KH Mansyur (AMAN) Optimis dengan Program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat, karena sejalan dengan tema debat yakni Transformasi Kota Magelang Menuju Kota Modern dan Berkelanjutan.
Usai debat, Pasangan calon nomor urut 1 dr Muchammad Nur Aziz – KH Mansyur (AMAN), kepada awak media, menyampaikan bahwa mereka optimis dengan program pemberdayaan masyarakat, sebagai fokus utama yang akan membawa kesejahteraan dan kemandirian jangka panjang bagi masyarakat Kota Magelang.
Muchammad Nur Aziz, calon wali kota dari Paslon 1, menyatakan bahwa program pemberdayaan masyarakat akan menjadi prioritas dalam pemerintahan mereka jika terpilih.
”Program yang utama yang menjadi dasar adalah pemberdayaan masyarakat itu yang paling penting. Pemberdayaan masyarakat itu harus bagaimana kita membimbing masyarakat untuk bisa mandiri. sehingga dia bisa merencanakan sendiri bukan pemerintah yang mengerjakan,” kata Aziz.
Aziz menambahkan bahwa pemberdayaan masyarakat harus dimulai dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk membentuk kelompok masyarakat dan menyusun RKM. Tanpa ini, bantuan dalam bentuk apapun, baik dari tingkat RT, RW, maupun lainnya, akan kurang berarti. Inti dari pemberdayaan adalah mengajari masyarakat memanfaatkan anggaran negara secara transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Aziz juga menanggapi kritik dari paslon lain mengenai PDAM yang rugi. Hal tersebut karena program subsidi PDAM bagi rumah ibadah dan masyarakat kurang mampu. Aziz menegaskan bahwa bantuan tersebut bertujuan untuk meringankan beban masyarakat tanpa harus mengejar keuntungan besar.
“Kita harapkan orang miskin tidak terbebani. Harapan kita memang kita enggak perlu untung banyak-banyak, yang terpenting dapat membantu masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, Aziz menjelaskan mengenai penggunaan dana sebesar Rp260 miliar yang diperoleh dari Rumah Sakit Kota Magelang. Menurutnya, dana tersebut sebagian digunakan untuk membiayai program-program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi pemerintah, sementara sebagian lainnya dialokasikan untuk pembangunan fasilitas masyarakat.
“Itulah kehebatan Rumah Sakit kita. Rumah Sakit tempat untuk merawat, tapi juga bisa digunakan untuk membuat Magelang semakin maju, sehat, dan bahagia, serta menuju kota modern, berdaya, dan sejahtera,” ujar Aziz.
Aziz juga menanggapi tentang debat yang beberapa situasi menyerang personal. Dirinya menyayangkan dalam debat justru paslon lawan menyerang personal.
“Saya kurang setuju debat seperti ini kenapa harus personal, kalau menurut saya ini bukan masalah personal, tapi masalah kita bagaimana kinerja apa yang kita tawarkan pada masyarakat kita. Kenapa tidak bisa masuk di kota Magelang?” tandasnya.
“Ya, kembali lagi dahulu siapa direkturnya dan saya tahu kalau spesialis penyakit dalam tidak mudah. Kalau sekarang dengan Wali Kota saya, semua dokter boleh masuk tidak harus dari kota Magelang. Kota Magelang ini adalah kota yang bebas bukan kota yang hanya miliknya orang Magelang kita beri bebas makanya sumber daya manusia itu harus kita tingkatkan sehingga kita tidak kalah dengan warga kota yang lain,” tambahnya.
Diakhir wawancara, Aziz mengajak masyarakat untuk memilih dengan bijaksana dan memperhatikan rekam jejak nyata dari program-program yang telah dijalankan oleh Paslon 1. Ia menyatakan bahwa bukti keberhasilan ini adalah wujud komitmen mereka terhadap kesejahteraan dan kemajuan Kota Magelang.
“Kami berharap masyarakat bisa memilih dengan hati yang tulus. Kami dari Paslon 1 akan selalu terbuka terhadap masukan dan kritik demi kepentingan bersama,” tutupnya.
Di sisi lain, Kyai Mansyur, wakil wali kota paslon nomor 1, memberikan tanggapan terhadap jalannya debat. Mansyur merasa bahwa paslon 02 terus mengkritik hasil kerja di periode sebelumnya.
Walaupun kinerja paslon 01 sudah terbukti dengan nyata melalui penghargaan yang diterima dari berbagai ahli dan akademisi.
“Penghargaan itu diberikan oleh Profesor dan Doktor yang mengakui kerja keras kami. Itu bukti nyata,” ucap Mansyur.
Kyai Mansyur menekankan bahwa masyarakat seharusnya memilih dengan cermat, bijak, dan didasarkan pada bukti kinerja, bukan sekadar mencoba-coba.
“Jangan sampai kita memilih calon yang belum teruji, ibaratnya seperti pohon mangga yang sudah panen, sudah ada hasilnya, sementara pohon yang baru ditanam belum tentu bisa berbuah,” tukas Kyai Mansyur (mg3/mg5/had/aha)
Penulis : Lukluk Shafwatu, Asmita Yuthia
Editor : Hadianto