Datangi Petani di Kabupaten Magelang, Teten Masduki Siap Kembangkan Model Bisnis Bagi Petani Sayur

KUNJUNGI PETANI : Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki mengunjungi petani di Dusun Marungan, Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang (Dok Prokompim Kab Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Kementerian Koperasi dan UKM siap mengembangkan model bisnis bagi petani sayur di di Dusun Marungan, Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Model bisnis ini diarahkan dengan mengkosolidasikan para petani tersebut.

Hal ini diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki saat melakukan kunjungan kerja di Dusun Marungan, Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran dalam rangka meninjau cluster pertanian, kemarin.

Teten menyampaikan, Kementerian Koperasi dan UKM memiliki rencana besar bersama Koperasi Mitra Agro Abadi dan KSP AMAJ (Artha Mitra Abadi Jaya) untuk mengembangkan model bisnis bagi para petani sayur di Nepal Van Java (Desa Sukomakmur) dengan luas lahan pertanian sekitar 400 hektare, yang melibatkan 400 petani setempat.

“Sekarang mereka (petani di Sukomakmur) bertani sendiri-sendiri, menjual produknya sendiri. Maka kita mau bangun bersama yaitu korporatisasi petani. Jadi nanti para petani ini bergabung di koperasi, pembiayaan sekarang dari AMAJ dan Koperasi Mitra Agro Abadi akan menjadi offtaker,” ungkapnya.

Teten menjelaskan bahwa, nantinya para petani tidak susah menjual hasilnya sendiri-sendiri dan akan dikelola oleh koperasi.

“Kami dari jaringan market modern ada permintaan sekitar 60-70 ton/hari dan baru dipenuhi misalnya koperasi di Ciwidey baru sekitar 7 ton/hari, maka peluangnya masih besar,” bebernya.

Ia berharap, sistem tersebut bisa mengkorporatisasi petani ini mengkonsolidasi petani-petani kecil perorangan menjadi berkoperasi, bertani secara kolektif dan membangun sistem pertanian yang terencana. Sehingga apa yang ditanam petani, baik volume komoditinya sesuai dengan permintaan market.

“Sehingga nanti tidak ada lagi isu harga jatuh dan lain sebagainya,” sebutnya.

Teten memastikan, dengan cara seperti itu akan menjangkau tiga hal yaitu, kesejahteraan petani akan lebih baik karena ada keuntungan dari ekonomi kolektifnya, bisa membangun pertanian terencana, dan bisa menyuplai persediaan dari sisi ketahanan pangan.

“Ini suatu piloting yang kita siapkan untuk nanti menjadi bisnis model yang bisa dikembangkan kemana-mana,” ujarnya.

Menurutnya, sistem bisnis seperti ini ada kepastian akan terserap 100 persen karena sudah merupakan permintaan pasar (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)