Catur Emperan Bengkel, Tempat Para Jagoan Catur Bermain
Pertandingan catur persahabatan antara Dewa Kipas alias Dadang dengan Irene Kharisma Sukandar, Senin (22/03/2021) lalu, menyita perhatian banyak sekali warga Indonesia hingga jutaan orang. Bahkan ramainya jumlah penonton itu pun disinggung oleh federasi catur dunia.
Gelaran pertandingan catur itu digelar untuk membuktikan kemampuan Dewa Kipas dalam permainan catur.
Sebelumnya, Dewa Kipas dituding curang oleh GothamChess hingga kemudian ditutup akunnya oleh Chess.com. Melangsungkan permainan di portal online Chess.com, akun Dewa Kipas yang diketahui bernama Dadang berhasil mengalahkan GothamChess alias Levy Rozman.
Tak terpengaruh oleh hiruk pikuk dunia percaturan tersebut, di emperan sebuah bengkel mobil di bilangan Jl. Pahlawan Potrobangsan Kota Magelang, sekelompok orang sedang asyik menikmati sajian ‘pertandingan’ catur, Kamis (25/03/2021).
Di emperan bengkel itu tersedia tiga papan catur lengkap dengan bidak-bidaknya. Masing-masing para pecatur saling berhadapan. Terkesan serius tapi santai. Kadang ada gelak tawa dan gurauan di antara mereka.
Koh Ing Hwa (pemilik bengkel) mengatakan, jika gelaran catur di emperan tokonya itu sekadar sebagai penyalur hobi dan tempat untuk mencari hiburan bagi penggemar catur di Kota Magelang. Ada yang datang dari wilayah kota seperti dari Ngembik, Botton, Dukuh dan lainnya.
“Awalnya sekitar 5 tahun lalu hanya iseng-iseng saja sambil nunggu bengkel. Tadinya main caturnya di dalam dengan 1 papan, kebetulan saya suka catur,” kata Ing Hwa.
Karena ada yang berminat main catur, Ing Hwa lalu memindahkannya di emperan bengkel sisi kanan. Ternyata, karena tokonya ada di pinggir jalan raya, banyak yang berminat dan melihat ‘pertandingan’ catur itu.
“Lalu saya pindah di sisi sini (kiri bengkel) dan saya tambahi jadi 3 papan,” imbuh Ing Hwa.
Karena makin banyak yang ingin bermain catur, Ing Hwa menambah 2 papan menjadi 5 papan.
“Tapi karena mengganggu pejalan kaki yang lewat di trotoar dan juga sedang ada pandemi covid-19, ya akhirnya saya kurangi. Jadi 3 papan saja supaya tidak ada kerumunan orang,” jelasnya.
Gelaran bagi penggemar catur ini dimulai setiap toko buka pada pukul 08.00 wib dan tutup pada pukul 17.00 wib. Yang menarik, para penggemar catur ini begitu setia menunggu bengkelnya buka. Bukan untuk memperbaiki mobil tapi untuk bermain catur.
“Sebelum bengkel buka, sudah ada yang menunggu mau main catur,” ungkapnya.
Ing Hwa merasa tidak terganggu dengan keberadaan ‘pertandingan’ catur di emperan bengkelnya ini. Ia justru merasa senang memfasilitasi para penggemar catur ini.
“Yang penting jangan memakai uang saja, saya larang,” tegasnya.
Salah satu penggemar catur, Sujarnanto, warga Dukuh Kota Magelang mengatakan, jika ia merasa senang ada tempat bermain catur. Apalagi ia sudah beberapa tahun bergabung dengan para penggemar catur di bengkel milik Ing Hwa ini.
“Sehabis kerja, saya selalu ke sini. Saya bisa menyalurkan hobi saya,” tuturnya.
Tak hanya warga biasa, saat Warta Magelang bertandang di tempat itu, seorang perwira militer berpangkat melati 2 di pundaknya dari sebuah kesatuan di Magelang, masih lengkap dengan pakaian dorengnya ikut bertanding. Seolah tak ada jarak dengan warga biasa.
Catur, tak hanya menjadi milik kalangan tertentu saja. Ia bukan sekadar hobi atau hiburan semata, tapi bisa menjadi pelepas sekat di kalangan masyarakat.
(bgs)