Calon Wisudawan UNTIDAR Ikuti Workshop Kembangkan CV dan Kemampuan Interview
KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) – Calon wisudawan ke-65 Universitas Tidar mengikuti workshop penulisan curriculum vitae dan interview kerja, Selasa (7/11) di Gedung dr. H. R. Suparsono. Workshop ini menghadirkan konsultan public relations dan marketing, Dr. Ayu Helena Cornelia, selaku narasumber.
Kepala Unit Penunjang Akademik Pengembangan Karier dan Kewirausahaan (UPA PKK) Dr. Lucia Rita Indrawari, menyampaikan, kegiatan ini merupakan program kerja UPA PKK yang berguna meningkatkan kemampuan dan daya saing lulusan UNTIDAR.
“Penulisan CV dan interview merupakan hal penting, silakan tanya sebanyak-banyaknya kepada narasumber. Bagaimana caranya membuat CV yang baik, serta bagaimana wawancara di tempat kalian akan mendapat pekerjaaan. Seandainya pun menjadi seorang wirausaha, tentunya Anda harus menjadi performer yang baik di bidang usaha,” kata Dr. Lucia.
Ketua panitia workshop, Ikhwan Taufik, menyebutkan, antusiasme para peserta dalam mengikuti acara ini cukup besar. Setidaknya 500 calon wisudawan mengikuti workshop. Ini merupakan bentuk pembelajaran yang baik sebagai langkah awal calon wisudawan untuk mempersiapkan dunia kerja.
“Pada prinsipnya, meskipun kalian sudah dinyatakan lulus dari Universitas Tidar, bukan berarti kalian harus berhenti belajar. Prinsipnya adalah lifelong education, lifelong learning (pembelajaran seumur hidup). Sejak kecil, kita telah belajar. Oleh karena itu, belajar harus menjadi prinsip hidup. Kesempatan belajar yang akan diberikan kepada calon wisudawan ini silakan manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Dr. Ayu Helena Cornelia, dalam sesi workshop menyampaikan, pengalaman selama berkuliah harus bisa menjadi poin kompetensi lulusan. Pengalaman tersebut bisa didapatkan dari berorganisasi, magang, maupun proyek.
“Pengalaman bekerja selama berkuliah adalah pengalaman yang bagus. Bahkan semakin profesional semakin bagus. Jadi tetaplah fokus pada kompetensi. Yang akan ditanya adalah pendidikan terakhir, pengalaman organisasi, keahlian. Apa pun itu keahlian penting. Bahasa, komputer, foto, desain, dan lain-lain. Nggak usah mirip dengan orang lain. Fokus pada diri sendiri. apa yang ingin kalian tingkatkan terus pelajari,” jelasnya.
Menurutnya, keahlian seseorang perlu ditunjukkan, misalnya melalui media sosial. Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah kecerdasan emosi dan kemampuan beradaptasi di lingkungan yang baru.
“Yang namanya kerja pasti ada birokrasi, di manapun. Jadi memang harus bisa menyesuaikan. Kalian harus dapat diandalkan dan memiliki pola pikir yang bertumbuh. Selalu bersyukur, menghargai diri sendiri. Tentu, setiap orang punya kecerdasan emosi masing-masing. Harus kuat jadi orang. Harus bisa bersaing,” ungkapnya.
Wisuda bukanlah akhir, tapi justru awal dari perjalanan karier yang sebenarnya. Bagi Dr. Ayu, lulusan tidak boleh bangga sampai di tingkat ini saja, tetapi mesti mau belajar dan memiliki ruang untuk bertumbuh. Sesi seminar ini kemudian dilanjutkan dengan mockup interview, di mana beberapa peserta dapat mencoba wawancara kerja dan mendapat masukan secara langsung (coi/aha)