Buku Pola Perjalanan Wisata di 3 DPN Disusun Oleh Badan Otorita Borobudur

Foto: Freddy Uwek/wartamagelang.com

Penyerahan Buku Panduan Penyusunan Pola Perjalanan Wisata di Kawasan Pariwisata Borobudur, di Grand Artos Hotel & Convention Center Magelang, Rabu (5/5/2021). Foto: Freddy Uwek/wartamagelang.com

Magelang (wartamagelang.com) – Badan Otorita Borobudur (BOB) meluncurkan buku travel pattern atau pola perjalanan wisata di wilayah otoritatif BOB yakni tiga Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) meliputi Borobudur-DIY, Karimunjawa dan Sangiran. Buku itu diluncurkan dan diserahkan pada kegiatan Penyerahan Buku Panduan Penyusunan Pola Perjalanan Wisata di Kawasan Pariwisata Borobudur, di Grand Artos Hotel& Convention Center Magelang, Rabu, 5 Mei 2021.

Direktur Utama BOB, Indah Juanita menyebutkan penyusunan travel pattern ini merupakan tugas koordinatif BOByaitu untuk mensinkronkan pariwisata.

“Di buku ini ada panduan yang dibuat akademisi, tenaga ahli dan asosiasi sehingga bisa masuk semua destinasi yg ada. Ini bisa dipakai untuk membentuk pola perjalanan tematik. Jadi, semua daya tarik wisata tercatat dengan baik dan bisa disentuh wisatawan, baik yang masuk melalui jalan tol maupun melaluiairport,” katanya.

Pola perjalanan yang disusun juga bisa disesuaikan dengan tema yang diinginkan, seperti wisata religi, wisata situs, wisata kuliner dan lainnya.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Sinoeng Nugroho menyambut baik buku ini, sebab akan menjadi pendukung pariwisata untuk bangkit setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19.

“Jadi ada bagian dari pengamanan dan pembatasan, orang menjauhi kerumunan dan suka dengan lokasi open space. Ini menjadi peluang yang bisa didorong untuk bangkit perlahan,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan buku ini menjadi travel pattern yang menyeluruh di wilayah tiga DPN, yang akan melengkapi travel pattern yang sudah ada atau melengkapi. Buku ini akan menjadi panduan untuk penyusunan paket-paket wisata.

“Saya kira nanti destinasi wisata akan dihubungkan, sehingga biro perjalanan dapat melihat destinasi terhubung dengan narasi yang menyambung, bukan sebagai destinasi sendirian. Seperti ada Borobudur, nanti Jogja bisa sebagai apa. Dan ini akan dikembangkam menjadi paket wisata berkualitas yang diimbangi dengan ekonomi kreatif,” katanya. (wq/nin)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)