Budidayakan Anggrek di Kledung Research Park, Upaya Untidar Kembangkan Pertanian Terintegrasi

BUDIDAYA ANGGREK : Rektor Untidar Prof Sugiyarto bersama jajarannya sedang meninjau dan bersiap memanen anggrek yang dikembangkan di Kledung Research Park, Kabupaten Temanggung (Hadianto/wartamagelang.com)

TEMANGGUNG (wartamagelang.com) Universitas Tidar (Untidar) Magelang telah memiliki Kledung Research Park, Kabupaten Temanggung. Di lahan seluas 6 hektare inilah, Untidar mengembangkan pertanian terintegrasi, termasuk budidaya anggrek.

Untuk budidaya anggrek, menempati dua green house. Budidaya anggrek ini, Untidar bekerjasama dengan alumni yang menjadi pengusaha anggrek. Anggrek yang ditanam yakni jenis anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis).

“Kita kerja sama dengan Untidar itu spesialis anggrek bulan. Di green house Kledung ini kapasitasnya sekitar 8.000 sampai 9.000. Prediksinya setiap bulan panen sekitar 1.600 sampai 2.000 pohon. Untuk setiap minggunya sekitar 400-an pohon,” kata Hasan Sulaeman Syah, pemilik Anggrek Nambangan yang merupakan alumni Untidar yang diajak kerja sama, Rabu (18/1/2023).

Hasan menjelaskan, anggrek yang dikembangkan disini semuanya seri phalaenopsis dalam berbagai varian, baik itu yang mini, premium, hingga putih. Sebab, kata Hasan, kawasan disini cocok untuk menghasilkan anggrek bagus.

“Kita juga alih teknologi dari pertanian Untidar, sama alih teknologi yang kita kembangkan bisa saling membantu meningkatkan mutu,” bebernya.

Hasan menyebutkan, untuk harga jual saat ini dengan harga grosir yakni Rp 90.000. Kedepan, kata Hasan, Untidar akan mengembangkan showroom dan platform jualan online.

“Sementara kita masih yang jualan grosir atau partai. Kalau grosir harga Rp 90.000, ritel harganya Rp 90.000 sampai harga Rp 150.000,” katanya.

Rektor Untidar Prof Sugiyarto mengatakan Kledung Research Park ini memiliki luas sekitar 6 hektare dengan program pengembangan pertanian terpadu. Melalui Kledung Research Park ini, kata Sugiyarto, dikembangkan perikanan, buah klengkeng, kebun anggrek dan lainnya.

Sedangkan keberadaan kebun anggrek, menurut Sugiyarto, multi fungsi. Sebab ini bentuk kerja sama dengan lintas unit terutama dengan alumni Untidar.

“Ke depan dengan mahasiswa untuk edukasi juga masyarakat umum terutama dengan Pemda. Ini akan membawa nama daerah dengan branding adanya anggrek di Kledung,” ucapnya.

Sugiyarto menjelaskan, dipilihnya budiaya anggrek dikarenakan sudah ada alumni yang bergerak di usaha anggrek. Apalagi, kata Sugiyarto, lokasi Kledung Research Park sangat cocok untuk pengembangan anggrek.

“Sementara memang baru ada dua, dua green house anggrek. Rencana nanti di Bandongan di Kabupaten Magelang, juga dikembangkan,” pungkasnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)