Bimtek ”Teknik Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Kentang” di Magelang

Foto: Freddy Uwek/wartamagelang.com

Bimbingan Teknis ”Teknik Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Kentang” pada hari Kamis, 24 Maret 2022, bertempat di Wisma Sejahtera Kota Magelang. Foto: Freddy Uwek/wartamagelang.com

Magelang (wartamagelang.com) – Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian menyelenggarakan Bimbingan Teknis ”Teknik Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Kentang” pada hari Kamis, 24 Maret 2022, bertempat di Wisma Sejahtera Kota Magelang.

Acara bimtek ini juga difasilitasi oleh anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina, SE., MBA.

Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Ir Romza Ernawan, M.Si

“Komoditas kentang saat ini menjadi salah satu pilihan petani untuk dikembangkan di Kabupaten Magelang, karena harga relatif stabil dibanding dengan komoditas sayuran yang lain. ,” kata Romza dalam sambutannya.

Masih tingginya permintaan, tambah Romza, dirumah tangga, pasar lokal, pasar tradisional dan supermarket. Kentang juga sebagai sayuran penyumbang karbohidrat yang rendah lemak dan kalori, sehingga kentang sebagai alternatif dalam program pangan dan diversifikasi pangan.

Kemudian sambutan yang berikutnya adalah dari Muhammad Syaifuddin Abdurrohim, S.P., M.Si. Subkoordinator Penerapan Teknologi Bawang Merah dan Sayuran Umbi dan Pemberdayaan, Direktorat Perbenihan Hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.

“Komoditas kentang telah mencapai swasembada sejak tahun 2018, khususnya kentang granola atau kentang konsumsi, luas panen kentang pada tahun 2020 mencapai 65 ribuan hektar, total produksinya mencapai 1,2 juta ton ,” kata Syaifuddin.

Bahkan pada tahun 2021, tambah Syaifuddin, produksi panen kentang mencapai 71 ribu 700 hektar, dengan produksi mencapai 1,36 juta ton untuk kentang konsumsi.

“Kentang impor masih masuk ke Indonesia dalam bentuk kentang industri, biasanya varietasnya adalah atlantik yang memang spesifik untuk olahan seperti potato chips, french fries dan juga pati kentang,” ujar Syaifuddin.

Acara disambung dengan sambutan sekaligus pembukaan bimtek ”Teknik Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Kentang” oleh Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Vita Ervina SE. MBA. secara virtual

Dalam sambutannya, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Vita Ervina SE. MBA.  mengatakan, kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) pada hari ini adalah Teknik Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Kentang, yang merupakan kerjasama Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jateng VI (Purworejo, Magelang Raya, Temanggung dan Wonosobo) bersama dengan mitra kerja Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, saling bersinergi dan berkomitmen dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para petani. Bimtek pada hari ini merupakan serangkaian kegiatan dengan Ditjen Hortikultura setelah pada hari kemarin fokus pada komoditas cabai, sementara pada hari ini fokus pada komoditas kentang. Kentang merupakan salah satu hasil unggulan sayuran yang ada di Magelang, khusunya di wilayah dataran tinggi seperti Kecamatan Kajoran, Kaliangkrik, dan Windusari, meskipun luasan lahannya tidak seluas di Wonosobo dan Banjarnegara tetapi potensi di Kab Magelang masih sangat terbuka lebar untuk dikembangkan lagi.

“Kegiatan Bimtek menjadi salah satu strategi program aksi dukungan Pemerintah bersama Komisi IV kepada masyarakat di sektor Pertanian dalam upaya “Membangun Indonesia Tangguh melalui pembangunan pertanian melalui komoditas hortikultura”. Pemerintah juga terus menerus memberikan dukungan program bantuan yang langsung menyentuh dan berpihak kepada petani, mulai dari sisi hulu, seperti penyediaan benih dan bibit berkualitas, pelatihan, pengendalian penyakit ternak, sampai dengan perumusan kebijakan di sektor hilirnya. Semua program ini diberikan sebagai modal awal dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan di negeri kita, “ kata Vita.

Vita menambahkan, Indonesia salah satu negara agraris yang menghasilkan beberapa jenis tanaman hortikultura. Indonesia memiliki kelebihan tersendiri dalam menghasilkan produk-produk hortikultura yang lebih beragam seperti tanaman sayuran, buah-buahan, tanaman hias serta tanaman obat-obatan. Komoditas hortikultura juga memiliki peran penting dalam penyediaan pangan di Indonesia. Penyediaan pangan akan bersinergi dengan ketahanan pangan suatu negara. Ketahanan pangan tidak hanya berhubungan erat dengan stabilitas ekonomi, sosial politik maupun biaya yang harus dikeluarkan dalam suatu produksi tapi juga berkaitan dengan kuantitas dan kualitas serta keanekaragaman bahan pangan yang tegak lurus dengan pertumbuhan penduduk dan perubahan preferensi konsumen. Kentang merupakan salah satu komoditas utama sayuran di Indonesia.

“Tanaman holtikultura merupakan salah satu tanaman pertanian yang dikembangkan oleh petani. Tanaman holtikultura dapat berupa tanaman hias, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Tanaman kentang merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang dikembangkan di Indonesia. Komoditas kentang diharapkan dapat berkembang baik di berbagai daerah di Indoenesia, terutama pada daerah yang lahannya sesuai untuk tanaman kentang. Pengembangan tanaman kentang menguntungkan bagi petani, karena kentang tidak mudah rusak, kentang sebagai sumber kalori dan protein, serta kentang memiliki pemasarannya mudah. Seiring dengan meningkatnya konsumsi kentang oleh masyarakat, terjadi pula perkembangan teknologi budidaya, teknologi pengendalian hama dan penyakit, serta teknologi segi genetik,” tambah Vita.

Vita mengatakan, tanaman holtikultura merupakan salah satu tanaman pertanian yang dikembangkan oleh petani. Tanaman holtikultura dapat berupa tanaman hias, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Tanaman kentang merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang dikembangkan di Indonesia. Komoditas kentang diharapkan dapat berkembang baik di berbagai daerah di Indoenesia, terutama pada daerah yang lahannya sesuai untuk tanaman kentang. Pengembangan tanaman kentang menguntungkan bagi petani, karena kentang tidak mudah rusak, kentang sebagai sumber kalori dan protein, serta kentang memiliki pemasarannya mudah. Seiring dengan meningkatnya konsumsi kentang oleh masyarakat, terjadi pula perkembangan teknologi budidaya, teknologi pengendalian hama dan penyakit, serta teknologi segi genetik.

“Pengembangan unit usaha lainnya dari usaha budidaya kentang yaitu pengolahan pascapananen produk berbasis kentang. Unit usaha ini mampu meningkatkan nilai ekonomi dari tanaman kentang itu sendiri. Harga kentang yang selalu berfluktuasi mengakibatkan ketidakstabilan pendapatan masyarakat. Pengembangan unit ini pun dapat menjadi suatu antisipasi dalam berubahnya harga kentang di pasar,” ujar Vita

Kentang, tambah Vita, selain dikonsumsi dalam keadaan segar, dewasa ini kentang dimanfaatkan juga menjadi berbagai hasil industri makanan olahan. Hasil olahan kentang di pasaran dunia umumnya berupa tepung, kentang kering, kentang beku, dan keripik kentang. Kentang memiliki kadar air cukup tinggi yaitu sekitar 80%. Hal itu yang menyebabkan kentang segar mudah rusak sehingga harus dilakukan upaya untuk memperpanjang daya guna kentang tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengolahnya menjadi keripik kentang dan french fries. Keripik kentang dan french fries merupakan produk olahan yang menunjukkan kecenderungan semakin populer dalam pola konsumsi masyarakat Indonesia.

“Kentang dapat diolah menjadi berbagai macam produk makanan diantaranya adalah keripik kentang. Pengolahan kentang menjadi keripik merupakan tahapan pasca panen yang ditempuh untuk pengembangan diversifikasi produk dan peningkatan nilai tambah, Magelang yang secara geografis terdapat banyak wilayah dengan dataran tinggi, hal tersebut menjadi peluang yang cukup besar untuk pengembangan budidaya kentang,” pungkas Vita. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)