Alat Deteksi Corona Buatan RI GeNose, Hanya Rp25.000an

Alat Deteksi Corona Buatan RI GeNose, Hanya Rp25.000an

YOGYAKARTA (wartamagelang.com) – GAMA e-Nose (GeNose) namanya, alat deteksi dan diagnosis Covid-19 melalui hembusan nafas seseorang temuan tim UGM sudah mengantongi izin edar. Alhasil alat ini bisa diproduksi dan digunakan masyarakat.

Mengutip publikasi UGM, GeNose merupakan electronic nose yang tersusun atas empat bagian, yaitu (1) sistem sampling, (2) sistem larik sensor gas, (3) sistem akuisisi data dan (4) sistem pengenal pola. Cara kerja alat tersebut sama dengan hidung manusia, yaitu harus dilatih dan diuji.

Setelah sekitar 2-5 menit dalam wadah terisolasi, sistem sampling akan mengalirkan Volatile Organic Compound (VOC) sampel ke dalam sistem larik sensor gas yang selanjutnya akan direspon oleh kedelapan sensor tersebut secara paralel dengan tahapan mulai dari penstabilan sensor (baseline), proses merespon VOC sampel (sensing), hingga pembersihan ruang sensor (saturasi dan purging).

Sistem aplikasi GeNose terhubung dengan sistem cloud computering sehingga hasil diagnosis yang didapatkan dalam bentuk real time.

Peneliti GeNose Dian Kesumapramudya Nurputra, memaparkan GeNose bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas melalui embusan nafas ke dalam kantong khusus.

Selanjutnya diidentifikasi melalui sensor-sensor yang kemudian datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence).

GeNose telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.

Tim peneliti GeNose, Kuwat Triyono, menjelaskan kemampuan mendeteksi virus corona baru dalam tubuh manusia melalui alat ini cepat. Tidak kurang dari dua menit hasil tes sudah dapat diketahui apakah positif atau negatif Covid-19.

Selain cepat melakukan deteksi dan memiliki akurasi tinggi, penggunaan alat ini jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR. Satu unit GeNose yang diperkirakan seharga Rp40 juta dapat digunakan untuk 100.000 pemeriksaan.

“Untuk saat ini kemampuan produksi optimum sekitar 50.000 unit per bulannya,” ungkapnya.

Perkembangan termutakhir, izin edar GeNose dari Kemenkes turun pada Kamis (24/12/2020). Selanjutnya akan diproduksi massal melibatkan lima industri konsorsium telah berkomitmen untuk mendukung, yakni PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (bagian mekanik), PT. Hikari Solusindo Sukses (elektronik dan sensor), PT. Stechoq Robotika Indonesia (pneumatic), PT. Nanosense Instrument Indonesia (artificial intelligence, elektronik dan after sales), dan PT. Swayasa Prakarsa (assembly, perizinan, standar, QC/QA, bisnis). Seperti yang dikutip dari bisnis.com (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)