Festival Pelajar Antikorupsi Pertama di Kota Magelang Sukses Dihelat

Tiga tim terbaik SMP Festival Pelajar Antikorupsi pertama di Kota Magelang yakni Tim Spenasix (SMP Negeri 6 Magelang), Tim Edu Art School (SMP Negeri 3 Magelang), Tim Mutual (SMP Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang). Foto: Uwek/wartamagelang.com
Magelang (wartamagelang.com) – Festival Pelajar Antikorupsi pertama di Kota Magelang sukses dihelat, Senin, (26/8/2025), di Gedung Wanita. Festival ini menghadirkan berbagai lomba yang sarat makna akan nilai-nilai integritas antikorupsi, namun juga mengasah bakat siswa. Antara lain, lomba presenter, poster, mini kanvas, video jurnalistik, dan jejak petualang.
Menariknya dari festival ini, lomba kategori SMP dikerjakan secara tim. Masing-masing perwakilan cabang lomba berusaha mengumpulkan skor semaksimal mungkin, agar timnya berhasil juara. Kekompakan dan kerja sama mereka pun diuji. Sementara siswa SD mengikuti lomba poster perorangan.
Festival ini merupakan hasil kolaborasi antara Inspektorat Daerah Kota Magelang bersama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Magelang dalam rangka Pariwara Antikorupsi atau kampanye gerakan antikorupsi. Festival ini diikuti sekitar 150-an peserta dari SD dan SMP.
Ketua PWI Kota Magelang Wiwid Arif Setyoko menjelaskan, festival ini menjadi ajang kreatif untuk menanamkan pendidikan antikorupsi sejak dini. Semua lomba dikemas secara menyenangkan, supaya anak memahami pesan yang disampaikan. “Setelah mengikuti festival ini, kita berharap mereka dapat mengimplementasikan nilai-nilai antikorupsi di lingkungan sekolah dan menemukan bakat-bakat baru mereka,” jelasnya.
Sementara itu, Inspektur Daerah Kota Magelang Larsita menegaskan, pendidikan antikorupsi sangat penting diberikan sedini mungkin, karena mereka calon-calon penerus bangsa. Para siswa digadang menjadi agen perubahan yang memiliki sikap jujur, peduli, berani, sederhana, disiplin, adil, kerja keras, tanggung jawab, mandiri.
“Pemberantasan korupsi tidak hanya cukup dengan regulasi, penegakkan atau penindakan. Tapi yang lebih utama adalah pencegahan dan pendidikan antikorupsi, sehingga kita perlu membangun kesadaran kolektif nilai-nilai antikorupsi sedini mungkin,” beber Larsita.
Peserta dari SMP Negeri 5 Magelang, Sylvia Dewi Ayu merasa terkesan dengan acara ini. Sebagai perwakilan dari cabang lomba presenter, Sylvia semakin memahami pentingnya nilai integritas antikorupsi harus dimiliki setiap pelajar. Sebab tanpa disadari, pelajar bisa melakukan tindakan-tindakan kecil yang sebetulnya mengarah pada tindakan korupsi, seperti mencontek.
“Acaranya seru. Sejak mengikuti lomba ini, saya menemukan bakat baru, dan tertarik mendalami presenter. Saya ingin berusaha lebih baik lagi dan ingin ikut lagi di tahun depan,” ujar dara yang tergabung di tim Garda Prima Spenama itu.
Acara ini diakhiri dengan selebrasi dan pengumuman yel-yel pelajar antikorupsi terbaik dari SMP Negeri 5 Magelang dan yel-yel terfavorit dari SMP Negeri 1 Magelang.
Kemudian diumumkan tiga tim terbaik SMP, yakni Tim Spenasix (SMP Negeri 6 Magelang), Tim Edu Art School (SMP Negeri 3 Magelang), Tim Mutual (SMP Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang). (wq)
