Umat Lintas Agama Doakan Kota Magelang
KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) – Dalam rangkaian memperingati hari jadi, Pemerintah Kota Magelang menggelar doa bersama dan malam tasyakuran Sabtu (10/04/2021) malam. Doa bersama ini diikuti oleh lintas agama atau enam agama secara bersamaan namun berbeda lokasi.
Perwakilan umat Islam dihadiri Wali Kota Magelang Muhammad Nur Aziz, Wakil Wali Kota Mansyur dan Forpimda. Doa bersama dilaksanakan di lantai 1 Gedung A Kantor Pemkot Magelang. Sementara umat Kristen berdoa bersama di Gedung Adipura dan dipimpin Pendeta Yosafat Kasiadi dari Gereja Sidang Jemaat Allah Maranatha.
Lalu, umat Katholik melaksanakan di Gedung Bappeda dan dipimpin Romo Paroki Kevikepan Kedu V, Romo Alexius Dwi Aryanto. Sedangkan, umat Buddha menggelar doa bersama di ruang rapat lantai 1 dan dipimpin Agus Ligiarto.
Sedangkan umat Hindhu, doa dipimpin oleh Jro Mangku Surono di Kantor Dinas Kesehatan. Untuk umat Khong Hucu dipimpin Edy Hartanto Tansil, menggelar doa bersama di ruang Kantor Inspektorat.
Wali Kota Magelang, Muhammad Nur Aziz mengatakan, peringatan Hari Jadi ke-1115 (Hari Jadi ke-1114-red) Kota Magelang tahun ini dilaksanakan memang secara sederhana. Namun demikian, kata Aziz, tetap tidak mengurangi makna, semangat, dan kekhidmatannya.
“Adapun rangkaian kegiatannya antara lain bakti sosial, donor darah, papsmear, doa bersama malam tasyakuran, wayang kulit virtual dan talk show milenial,” kata Aziz.
Aziz meminta masyarakat dan pemerintah harus bersatu-padu dan bergotong- royong melawan virus corona. Covid-19, kata Aziz, menjadi masalah bersama dan diselesaikan secara bersama-sama pula.
“Kita harus yakin bahwa kita akan segera keluar dari kesulitan ini. Telah banyak kebijakan, langkah dan program yang telah diambil dalam upaya pengendalian covid-19. Namun, hingga kini pandemi belum juga berakhir. Keprihatinan ini jangan sampai membuat kita menyerah,” bebernya.
Wali Kota Aziz meminta masyarakat untuk mendukung visi Kota Magelang yang maju, sehat dan bahagia. Peringatan hari jadi, kata Aziz, momen tepat bagi kita untuk berpikir, merenung, mengevaluasi, dan mengintrospeksi diri.
“Perubahan adalah sebuah keniscayaan yang harus dijalani tidak saja dalam konteks personal, namun juga dalam konteks mewujudkan kualitas hidup masyarakat Kota Magelang. Saya sangat berharap, agar momentum ini dapat digunakan sebagai motivasi kita semuanya untuk bersama-sama bersinergi dan menyukseskan pembangunan di Kota Magelang,” tukasnya (yas/aha)